PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo di bawah pemerintahan Sugiri Sancoko dan Lisdyarita ( Rilis) melaju ke arah lebih baik. Hal ini terlihat dari semakin kecilnya angka kemiskinan di Bumi Reog.
Sesuai data di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan ( BAPPEDA-LITBANG) Ponorogo, persentase kemiskinan di Bumi Reog hingga Oktober 2024 mencapai 9,11 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 9,95 persen.
Baca juga: Jelang Debat Kedua Pilkada Ponorogo, Survei ARCI; 70,1% Warga Pilih Rilis Ketimbang Ipong-Luhur
Juru bicara Rilis Koko Prioutomo mengatakan, semakin kecilnya persentase kemiskinan ini dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi Ponorogo. Dimana Badan Pusat Statistik (BPS) merinci pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 3,5 tahun telah menyentuh 5,14 persen. Angka ini jauh lebih baik sebelum pandemi Covid-19 melanda Ponorogo atau tahun 2019 yang hanya 5,01 persen.
" Jadi selama Rilise menjabat Bupati dan Wakil Bupati 3,5 tahun persentase kemiskinan jauh turunnya. Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi naik signifikan dibanding sebelum Covid -19 terjadi," ujarnya, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Program Sumur Bor Rilis Sukses Dongkrak IKP Ponorogo Melebihi Jatim
Koko menambahkan, menurunya persentase kemiskinan ini jug di pengaruhi Indek GINI, dimana selama 3,5 tahun Rilis menjabat, terjadi pemerataan ekonomi masyarakat. Sesuai data BPS di tahun 2023 indiks Gini mencapai 0,34%, sedangkan di tahun 2020 mencapai 0,38%.
"Menurut BPS semakin kecil angkanya semakin bagus, artinya di Ponorogo tidak ada masyarakat yang terlalu miskin, dan terlalu kaya. Begitu sebaliknya. Dan ini terjadi pasca Pandemi dimana ekonomi kita benar-benat terpuruk," tambahnya.
Baca juga: Keluhkan Lapak Kecil, Ratusan Pedagang Pasar Legi Ponorogo Dukung Rilis Agar Dibenahi
Koko merinci, trend positif sektor ekonomi masyarakat Ponorogo ini tidak lepas dari sejumlah program pro rakyat yang diluncurkan Rilis selama menjabat. Untuk menggeliatkan lagi perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Diantaranya, pemberdayaan UMKM guna mempercepatnya serapan tenaga kerja, penyelenggaraan ivent besar yang berimbas pada meningkatnya pendapatan masyarakat, pembangunan infrastruktur jalur wisata dan pertanian untuk mengungkit perekonomian.
" Pemberian BLT DBHCT dan BLT Non Tunai bagia masyarakat terdampak covid. Juga membantu peningkatan sektor perekonomian masyarakat," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi