SURABAYA (Realita)- Gelombang dukungan non partisan pada pasangan Risma dan Gus Hans kian tak terbendung lagi. Ini terbukti ribuan warga bermigrasi berbondong-bondong balik mendukung pasangan Risma dan Gus Hans.
Itu alasan utama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pekan lalu turun gunung ke Jawa Timur untuk bertemu para kader stuktural yang duduk di kursi legislatif mau pun eksekutif, para calon Kepala daerah baik Kabupaten dan Kota serta Provinsi.
Baca juga: PDIP Optimis Risma-Gus Hans Bisa Menang di Kota Santri Jombang
Hal ini disampaikan langsung oleh Abdul Aziz dari Tim Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yaitu Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di Hotel ternama di Surabaya. Sabtu (23/11/2024)
Tim Pemenangan Tri Rismaharini-Gus Hans Abdul Aziz mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri memiliki atensi khusus pada Pilkada khususnya Jawa Timur. Selain Jatim sebagai barometer politik nasional.
" Alasan Ibu Megawati beranjak dari kawasan Teuku Umar, Jakarta Pusat menyapa kader-kader militan di Jatim, tak lain karena kedekatan dengan Ibu Risma, yang sejak menjabat Wali Kota Surabaya (2010-2020) mencuri perhatian publik, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Abdul Aziz
Menurutnya, Sosok Risma yang biasa ceplas-ceplos, apa adanya, sederhana, dekat dengan wong cilik, diasosiasikan sebagai pemimpin yang jujur, dan transparan dalam mengelola anggaran. Komitmen memajukan Jawa Timur sudah dibuktikan dengan wajah Kota Pahlawan yang kini bersih dan indah. Tak saja bersih dari sampah yang berserakan, juga praktik korupsi yang biasa terjadi.
" Setidaknya, ada 4 alasan warga non partisan dalam gelombang arus balik dukungan pada Ibu Risma dan Gus Hans. Oleh banyak kalangan, kelima alasan ini menjadi peluang besar bagi Ibu Risma dan Gus Hans untuk memenangkan perhelatan Pilkada Jawa Timur," terangnya
Baca juga: Blusukan Ke Pasar Ponorogo, Cagub Jatim Risma Janji Atasi Kemiskinan di Jatim
Abdul Aziz menambahkan, Pertama, kegigihan Ibu Risma dalam memimpin jantungnya Jawa Timur dan berhasil membawa Surabaya ke tingkat dunia, membuat Ibu Risma dinobatkan sebagai satu diantara 50 pemimpin dunia, seperti dilansir majalah Forbes.
Kedua, dalam mengelola Kota Surabaya, Ibu Risma tampil sebagai birokrat yang toleran dan komitmen menjaga keberagaman. Berbagai penghargaan diberikan padanya kala itu dan dinobatkan sebagai birokrat toleran, penjaga keberagaman oleh Pewarna Indonesia pada tahun 2024, yang digelar di Kabupaten Lumajang.
Ketiga, sifat dan karakter keibuan yang terpancar nyata, begitu melekat pada Ibu Risma saat memimpin sehingga ia juga dianugerahi penghargaan sebagai perempuan yang menginspirasi banyak pemimpin perempuan di Indonesia.
Keempat, sejak tahun 1965, Gang Dolly eksis dengan 6 ribuan karyawan di dalamnya. Dari era ke era, masa ke masa, Wali Kota ke Wali Kota, dan Gubernur ke Gubernur, tak satupun yang mampu membuat kebijakan strategis dalam menutup Gang Dolly dan menyiapkan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan (sustainable), Tegas Abdul Aziz
Baca juga: Ngopi Bareng di Lamongan, Gus Hans Sampaikan Penguatan UMKM Hingga Pendidikan
Sementara itu, Putri sang proklamator itu menegaskan bahwa, Jawa Timur merupakan Provinsi terbesar kedua, yang memegang laju pergerakan ekonomi kedua pula, dan menjadi penyangga ekonomi bagi Provinsi tidak kurang dari 20 Provinsi, yang secara sumberdaya logistik menggantungkan pada Jawa Timur.
"Mantan Menteri Sosial itu, begitu rigid (terperinci) dalam melakukan pengelolaan keuangan negara dan mengalokasikannya secara tepat guna dan tepat sasaran. Dengan demikian, APBD Jawa Timur dapat dimaksimalkan melalui efektivitas dan efesiensi anggaran," tegas Ibu Megawati sambil meyakinkan peserta konsolidasi.
Oleh karena itu, karena strategisnya Jawa Timur, Ibu Megawati mengingatkan dan meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan di Jawa Timur untuk bergabung dengan masyarakat sipil non partai, untuk bergerak bersama, memenangkan Ibu Risma dan Gus Hans.ton
Editor : Redaksi