PONOROGO (Realita)- Harga telur yang kian terjun bebas saat ini, akibat dampak harga pakan yang meroket. Membuat peternak ayam petelur di Ponorogo untuk kelimpungan. Bahkan, untuk membeli pakan ternak sejumlah peternak hingga menggadaikan BPKB kendaraanya untuk berhutang.
Seperti yang dialami, Kusmono (56) warga Jalan Sekar Pudak Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo. Peternak yang memiliki 200 ekor ayam Broiler ini terpaksa menggadaikan BPPKB kendaraanya, untuk membeli pakan seperti Jagung yang normalnya seharga Rp 4.000 per kilogram saat ini naik menjadi Rp 6.000, sementara untuk bekatul yang biasanya Rp 3.000 harga sekarang menjadi Rp 4.900." Karena harga pakan mahal, terpaksa berhutang dengan mengadaikan BPKB. Kalau saya memilih bertahan karena cuman sedikit ternaknya," ujarnya, Rabu (22/09).
Baca juga: Peringati World Habitat Day, Pegadaian Gelar Aksi Penanaman Pohon
Kusmono mengaku, saat ini harga telur dipasaran mencapai Rp 16.500 perkilogram, sementara harga dipeternak Rp 15.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga perkilogram telur mencapai Rp 20.000.
" Patokan harga untuk peternak itu dari Magetan hari ini harganya Rp 15.000 per kilogramnya," ungkapnya.
Baca juga: Pegadaian Peduli Ajak Relawan Bakti BUMN Batch V Bangkitkan Sumatera Barat
Mono sapaan Kusmono mengaku, kondisi ini telah berlangsung sejak dua bulan terkahir. Bahkan akibat kondisi ini sejumlah rekan peternak memilih gulung tikar dan meninggalkan profesi peternak ayam peterlur, akibat kondisi harga yang tak kunjung membaik.
" Banyak yang dijual murah ayamnya, atau afkir. Padahal ayamnya masih produktif. Ya karena kondisi ini. Ada 10 orang seperti itu. Mayoritas peternak besar," ujarnya.
Baca juga: Wamen BUMN Resmikan The Gade Tower, Green Building Milik Pegadaian
Ia berharap, Pemerintah dapat segera mengkondusifkan harga pakan dan harga telur. Sehingga peternak telur tak merugi setiap hari.
" Harapnya ada kebijakan sehingga harga pakan dan telur bisa stabil lagi," pungkasnya. Lin
Editor : Redaksi