JAKARTA - Belakangan ini beredar video Presiden Jokowi yang mendapat standing ovation dari pemimpin dunia sehingga menjadi perbincangan hangat.
Dalam video yang beredar, Jokowi yang tampak selesai berpidato di forum internasional, mendapat sambutan berupa standing ovation dari para pemimpin dunia yang hadir.
Baca juga: Pensiun, Jokowi Terima Hampir Rp 63 Juta per Bulan
Di media sosial, banyak netizen yang membagikan video tersebut dengan menuliskan narasi bahwa sambutan luar biasa terhadap Presiden Jokowi terjadi di KTT G20 yang berlangsung di Italia.
Menyikapi keramaian yang terjadi, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Henry Subiakto sampai ikut berkomentar.
Melalui akun Twitter pribadinya, Henry menegaskan video yang beredar tentang standing ovation terhadap Presiden Jokowi itu bukan terjadi di KTT G20, Italia.
Henry mengungkapkan, video standing ovation tersebut justru didapat Presiden Jokowi saat menghadiri acara Parlemen Australia tahun 2020 lalu.
"Video yg ada standing ovation untuk Presiden Jokowi itu ternyata terjadi di Parlemen Australia 2020. Bukan di G20 Italia," ujarnya, dikutip Galamedia, Senin (1 November 2021).
Baca juga: Kapolres Kotabaru Menegaskan Informasi yang Beredar Tidak Benar
Menurutnya apa yang terjadi dengan beredarnya video standing ovation terhadap Presiden Jokowi itu harus diluruskan.
Sebab standing ovation terhadap Presiden Jokowi tidak ada hubungannya dengan KTT G20, Italia, karena tidak terjadi disana.
Kendati demikian, Henry menyatakan, standing ovation yang terjadi di parlemen Australia juga mengagumkan.
Baca juga: Desak Tuntaskan Kasus Hoaks Goyang Sarangan, TAPH Gruduk Polres Ponorogo
Ia mengatakan, peristiwa tersebut justru menunjukan bahwa Presiden Indonesia mendapat sambutan meriah di forum internasional.
"Harus diluruskan. Tapi peristiwa itu juga menunjukkan sambutan yang luar biasa terhadap presiden RI diluar negeri," pungkasnya.twr
Editor : Redaksi