SUMENEP(Realita)-Perusahaan Garam, PT Garsindo Anugerah Sejahtera (GAS) serius memperhatikan kesehatan warga sekitar. Garsindo melakukan uji emisi cerobong asap dengan nilai investasi hingga ratusan juta.
Uji emisi dilakukan untuk memastikan kualitas asap dilingkungan perusahaan, apakah menggangu warga atau tidak. Uji emisi ini membuktikan komitmen perusahaan dalam memperhatikan kesehatan warga sekitar. Perusahaan tidak ingin warga menjadi susah dengan keberadaan pabrik. Justru, perusahaan memiliki cita-cita dengan berdirinya pabrik mampu mensejahterakan warga sekitar, karena perusahaan akan mengambil tenaga terampil untuk dijadikan karyawan.
Baca juga: Pemkab Sumenep Diganjar Dua Penghargaan sebagai Penghasil Sapi dan Ikan Terbesar di Jatim
“Kami melakukan uji emisi untuk mengetahui kualitas asap cerobong di PT Garsindo,” kata Anam, Engineering PT Envilab Indonensia perusahaan yang melakukan uji emisi di Sumenep, Jawa Timur.
Anam mengatakan, PT Envilab Indonesia merupakan perusahaan penguji emisi resmi yang bertugas untuk mengetahui kualitas asap yang keluar dari perusahaan. Perusahaan ini akan turun jika ada permintaan untuk melakukan uji kualitas asap dan udara. Saat ini sudah banyak perusahaan yang telah memakai jasanya untuk mengetahui kualitas udara yang sehat.
“Jika ada permintaan pengujian cerobong asap, kita buatkan penawaran kemudian dibuatkan jadwal uji kelayakan. Hasilnya kita menunggu 10 hari kerja kerja,” ungkapnya.
Direktur Utama (Dirut) PT Garsindo Anugerah Sejahtera, Yohannes Sugiarto mengatakan, uji emisi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk bekerjasama dengana warga. Ia berharap, warga juga membantu untuk membangun perusahaan menjadi lebih baik kedepannya.
Baca juga: Satpol PP Sumenep Tingkatkan Pengawasan Rokok Ilegal melalui Siroleg
“Saya sangat berkomitmen untuk maju bersamaa warga. Kalau perusahaan maju, warga juga akan sejahtera. Uji emisi ini dilakukan demi perhatian terhadap warga, kita sudah merancang ini jauh-jauh hari,” katanya.
Untuk menunjukan keterbukaan terhadap warga, ucapnya, uji emisi dilakukan secara terbuka. Warga sekitar bisa menyaksikan proses uji emisi, sedangkan hasilnya bisa diketahui selama 10 hari kerja.
“Kita sangat terbuka, kita ajak warga melihat proses uji emisi. Warga sekitar dan pejabat-pejabat desa kami hadirkan untuk melihat secara langsung,” terang Yohannes.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Sumenep Percepat Pemanfaatan DBHCHT
Yohannes menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam pembuatan perusahaan di Sumenep. Pembuatan cerobong saja, ungkap dia, menghabiskan anggaran tidak sedikit, nilai investasinya mencapai ratusan juta. “Investasi cerobong berkisar Rp200 juta hingga Rp500 juta,” paparnya.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto