JAKARTA- Bebas dari bui pada 24 Januari 2019, setelah mendekam selama setahun delapan bulan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, karena kasus penistaan terhadap Al-Qur’an, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tak lepas dari kebiasaannya membuat kontroversi.
Terhitung sejak ditunjuk menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) pada 25 November 2019, Ahok membuat sejumlah kontroversi di internal BUMN.
Baca juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Namun, kekisruhan paling nyata dia perbuat pada tahun 2021 kemarin. Beberapa kali Ahok melontarkan sejumlah pernyataan yang justru mengakumulasi permasalahan yang ada di Pertamina dan tidak memberikan solusi.
Kontroversi yang dibuat mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta era Joko Widodo ini, paling baru terjadi pada akhir tahun 2021 lalu. Ahok mengklaim ancaman mogok kerja yang disampaikan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yakni karena pemotongan gaji karyawan.
Padahal nyatanya direksi tak pernah berencana memotong gaji karyawan, karena pada faktanya Pertamina hanya mengkaji rencana program agile working yang di dalamnya memberikan kepada karyawan pilihan bekerja dari rumah atau dari kantor (WFH/WFO).
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kontroversi yang dibuat Ahok dan terus berulang menjadi gambaran dari kepribadian dan kualitas kerja yang selama ini dilakukannya.
Baca juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
“Memang Ahok tak kompeten mengurusi Pertamina. Bagi saya dia wrong man,” ujar Jerry Massie, Minggu (2/1/2022) sore.
Lebih dari kontroversi mogok kerja FSPPB, Jerry tak melihat peran Ahok sebagai seorang Komut Pertamina. Pasalnya, banyak masalah yang justru lebih penting tapi tak kunjung diselesaikan.
Jerry menyebutkan salah satu contohnya, yakni soal utang perusahaan minyak negara yang di akhir tahun kemarin sudah mencapai Rp 602,43 triliun, paling tinggi dibanding utang BUMN non keuangan lainnya.
Baca juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
“Selain utang, banyak terjadi bencana menerpa pertamina, sebut saja kebakaran pertamina Balongan, Indramayu sampai Plumpang. Bagi saya hal ini sangat buruk,” tuturnya.
Karena itu, bagi Jerry isu pemotongan gaji yang diangkat Ahok malah memperburuk citra Pertamina. Seolah-olah Ahok yang paling tahu kondisi korporasi saat ini.
“Kepengurusan Ahok saya nilai gagal total,” tandasnya.jm
Editor : Redaksi