Proyek Peningkatan Jalan Desa Wonoplintahan-Jedongcangkring Mangkrak

realita.co
Proyek Peningkatan Jalan Desa Wonoplintahan yang belum selesai..

SIDOARJO (Realita) - Proyek peningkatan jalan desa Wonoplintahan - Jedongcangkring, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terpantau mangkrak dan diduga banyak item tidak sesuai dengan spek. Proyek konstruksi dari dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber daya Air (PUBM SDA) kabupaten Sidoarjo, tahun anggaran 2021 itu, dikerjakan oleh rekanan CV. Barokah Abadi, yang beralamat di desa Balongtani, 11/4, Jabon, Sidoarjo, dengan nilai Pagu Rp 6 Miliar dan nilai penawaran Rp 4.799 Miliar.

Dari pantauan Realita.co beserta narasumber, ada beberapa item dari proyek tersebut yang tidak tersedia, antara lain:

Baca juga: Jalan Menuju Desa Sampanahan Hulu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Mengeluh, Dinas PUPR Cuek

Tidak ada direksi keet, yang merupakan sebutan lain untuk kantor lapangan. Istilah ini sudah sangat umum digunakan oleh orang-orang yang bekerja di bidang infrastruktur. Kantor lapangan merupakan bangunan sederhana yang umumnya berukuran tidak lebih dari 24 m2.

Tidak ada papan proyek, yang merupakan sebuah papan yang berisikan peringatan atau pemberitahuan yang berfungsi untuk memberitahukan kepada masyarakat yang melintas, jika di daerah atau lokasi tersebut sedang berlangsung sebuah proyek.

Tidak ada Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3), yang merupakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Proyek Peningkatan Jalan Desa Wonoplintahan yang Tidak Sesuai Spek

Baca juga: Jalan Rusak di Perumahan Alghoni, Warga Keluhkan Bahaya dan Minimnya Tanggapan Pemerintah

Sedangkan dalam segi pekerjaan ada beberapa item yang dikerjakan diduga tidak sesuai spek, salah satunya dalam pengecoran Ring Balk (Balok Ring) pihak rekanan diduga tidak menggunakan kompresor sehingga hasil pengecoran memiliki banyak rongga.

Kemudian dalam pengecoran Ring Balk (Balok Ring) pihak rekanan diduga memakai papan bekisting secara berulang-ulang, yang menyebabkan bekisting lemas dan hasil cor berkelok-kelok.

Papan Bekisting sendiri merupakan merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja. Seharusnya guna mendapatkan hasil terbaik Papan Bekisting hanya bisa digunakan sekali pakai saja.

Baca juga: Kualitas Jalan Lapen di Palrejo Jombang Jauh dari Harapan

Menurut narasumber kepada Realita.co mengatakan jika, kemungkinan besar rekanan terancam diputus kontrak karena sampai saat ini pekerjaan masih belum selesai. "Kemungkinan besar pihak rekanan akan diputus kontraknya, pekerjaannya juga sangat jelek, banyak item tidak ada, banyak pekerjaan tidak sesuai spek" jelas narasumber.

Di sisi lain, sekretaris dinas PUBM SDA Muhammad Yunan Khoiron saat dikonfirmasi Realita co mengatakan, akan segera melakukan kroscek di lapangan terkait temuan Realita.co di proyek Wonoplintahan - Jedongcangkring. "Terima kasih, kita akan kroscek di lapangan " ucap Yunan singkat. Hk

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru