SIDOARJO (Realita)- Karena punya keterbatasan biaya untuk pengambilan janazah dan biaya pengobatan rumah sakit sebelum sang bapaknya meninggal, warga Sumokebangsrih, Kecamatan Balongbendo - Sidoarjo, harus menitipkan motor beserta surat - surat kendaraaan untuk mengambil jenasah dan membayar biaya pengobatan di salah satu rumah sakit suwasta di daerah balongbendo. Untuk pengambilan motornya warga dibantu pembayaranya senilai 14 juta dari Pemeritah Kabupaten Sidoarjo.
Baca juga: Desa Penambangan Kecamatan Balongbendo Jadi Sasaran TMMD Tahun Ini
Menurut Suparmi Ningsih (40) anak dari almarhum Tukiman (67) warga Sumokebangsri Balongbendo, Dua kendaraan tersebut memang sengaja dititipkan karena surat Kartu Indonesia Sehat (KIS) warga tidak mampu tidak aktif. Sehingga, ke pengurusan pembiayaaan rumah sakit termasuk pembiyaaan pemulasaran jenasah sang bapaknya sempat terhambat pemakamanya.
"Saya disuru ngelunasi lah oleh rumah sakit, lah saya tidak ada uang, jadi saya pasrah sama pak kepala desa," ujar Suparmi.
Lantaran tidak bisa melunasi, dirinya harus menitipkan satu motor miliknya dan satu motor milik kepala desa untuk mengambil jenazah sang bapak untuk segera di makamkan. Suparmi baru biasa mengambil motornya dan motor kepala desa setelah mereka mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten sidoarjo.
Baca juga: Wabup Sidoarjo Lepas Ribuan Warga Kemangsen Jalan Sehat Bersama PT KBM
"Saya senang dapat bantuan Wabup ini, bisa saya gunakan untuk mengambil sepeda saya dan sepedanya pak kades," ungkap Suparmi.
Terkait ada warga Sumokebangsri Balongbendo, yang tidak bisa membayar biaya rumah sakit dan mengambil jenasah sang bapak, Wakil Bupati Sidoarjo H Subandi membenarkan dan pemkab sudah membantu yang bersangkutan. Kini yang bersangkutan bisa mengambil motornya dan memakamkan jenasah sang bapak.
"Karena tidak ada dananya, kita kesulitan mengambil jenazanya. Karena kita nunggu koordinasi dengan pihak dinas sosial, sebab malam tidak bisa ditelepon sampai jam sebelas, akhirnya saya sampaikan sama pak kades segera diambil saja dulu jenazahnya, dengan alternatif-alternatif seperti apa, nanti paginya kita urus," kata Subandi.
Baca juga: Pemerintah Gelar Advokasi dan Pendampingan Bagi Guru SDN dan SMPN se-Kabupaten Sidoarjo
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait adanya warga tidak bisa mengambil jenasah dan harus menitipkan dua motor berikut surat-suratnya sebagai jaminan, pihak Rumah Sakit Anwar Medika membantah jika pihaknya telah menahan jenazah tersebut seperti yang dirumorkan. Menurut pihak rumah sakit, saat jenazah hendak dibawa pulang, pihak keluarga korban menyampaikan kalau tidak punya biaya, kemudian pihak rumah sakit memberikan kebijakan. Hingga akhirnya pihak keluarga menitipkan barangnya dan berjanji dikemudian hari secepatnya akan melunasi.
"Jadi kita memberikan banyak kemudahan, dan kita tidak ada penahanan meskipun pulang dalam kondisi belum melunasi biaya pengobatan, dan kita masih mengakomodir dan jenazah toh akhirnya bisa dibawa pulang," ujar Dirut Rumah Sakit Anwar Medika, dr Nungky Taniasari.jn
Editor : Redaksi