PONOROGO (Realita)- Kedatangan 129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia di Bandara Juanda Surabaya, dimana dua diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicorn, membuat Satgas Kabupaten Ponorogo memperketat pintu masuk bagi PMI yang datang dari luar negeri.
Hal ini terbukti dengan diaktifkanya kembali tempat Isolasi Terpadu (Isoter) di Kabupaten Ponorogo bagi PMI sebelum dipulangkan ke rumahnya.
Baca juga: Optimalisasi Layanan Kemanusiaan, Wali Kota Eri Resmikan Gedung Baru PMI di Jalan Sumatera Surabaya
Usai menjalani isolasi diri di tempat isolasi milik Pemerintah Provinsi Jatim seusai turun dari pesawat. Para PMI tampaknya akan disinggahkan di kawasan Shalter Tambak Bayan, selanjutnya usai masa isolasi selesai PMI akan melanjutkan masa isolasi diri di tempat isolasi milik desa.
Baca juga: PMI Sidoarjo Beri Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT)
" Pemkab, TNI-Polri sudah berkordinasi untuk menyiapkan tempat Isoter di Perdagkum (Shalter Tambakbayan), dan di PPKM mikro yang ada (tempat isolasi desa.red). Jadi sampai sini isolasi lagi," ujar AKBP Catur Cahyono, Senin (24/01/2022).
Catur menambahkan, pengetatan ini dilakukan selain mengingat tingkat sebaran Omicorn yang 5 kali lipat. Alat tes PCR biasa tidak mampu mendeteksi keberadaan virus Covid-19 asal Afrika Selatan ini.
Baca juga: Pekerja PJJ PUPR Propinsi Banten Belum Punya BPJS Ketenagakerjaan
" Karena Omicorn ini kan, tidak seluruh alat PCR Reagent nya bisa mendeteksi. Hanya Reagent tertentu yang ada SQPX nya yang bisa mendeteksi Omicorn," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi