EUFA-FIFA Sanksi Rusia, tapi Cueki Israel

realita.co
Cuitan Hector Bellerin.

MADRID- Hector Bellerin mengkritik sanksi UEFA dan FIFA kepada Rusia atas konflik di Ukraina, tapi abai soal perang di Palestina. Baginya sikap itu rasis dan tak adil.

Serangan militer Rusia ke Ukraina menjadi sorotan utama di Eropa. Dukungan-dukungan diberikan untuk Ukraina, sementara di sisi lain Rusia dijatuhi sanksi di segala lini.

Baca juga: 10 Warga Indonesia Terdeteksi Jadi Tentara Bayaran di Ukraina untuk Bertempur Lawan Rusia

Konflik Ukraina dan Rusia juga berimbas ke ranah sepakbola. UEFA mencoret klub-klub Negeri Beruang Merah dari kompetisi Eropa, sementara FIFA menangguhkan partisipasi Timnas Rusia di kompetisi internasional, termasuk Piala Dunia.

Sanksi-sanksi FIFA dan UEFA kepada Rusia terkait serangan militer ke Ukraina mendapat sorotan Hector Bellerin. Bintang Real Betis itu mengkritik sikap FIFA-UEFA yang tegas kepada Rusia, tapi acuh kepada konflik-konflik di belahan dunia lain.

Bellerin memberi contoh sikap negara-negara Eropa dan FIFA-UEFA yang abai kepada konflik Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Dia menilai semestinya hukuman yang sama juga dijatuhkan kepada pelaku serangan di sana.

Baca juga: Putin Ancam AS dan Negara Barat Perang Nuklir

"Tampaknya cukup sulit untuk melihat bahwa kami lebih tertarik pada perang ini daripada yang lain. Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih mirip seperti kami atau karena konflik itu dapat mempengaruhi kami secara lebih langsung secara ekonomi atau sebagai pengungsi," kata Bellerin, dilansir dari Marca.

"Perang di Palestina benar-benar dibungkam, tidak ada yang membicarakan itu. Yaman, Irak ... Sekarang Rusia tidak bermain di Piala Dunia, ini adalah hal-hal yang telah dilakukan negara-negara lain selama bertahun-tahun," sambungnya.

"Ini terlihat rasis dan sangat sedikit empati karena nyawa hilang dalam banyak konflik. Kami hanya mementingkan mereka yang dekat dengan kami,".

Baca juga: Demo Tuntut Netanyahu Mundur, 19 Warga Israel Ditangkap

"Kami telah berbalik mata yang buta dan tampaknya sulit bagi saya bahwa hanya hal-hal itu yang dianggap penting dan ada narasi seperti ini," Hector Bellerin mengungkapkan.ik

 

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru