MADIUN (Realita) - Wanita lebih beresiko terkena penyakit jantung dibanding pria. Menurut riset yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit jantung pada wanita sebesar 1,6 persen. Angka kejadian itu, lebih besar dari pada pria yang hanya 1,3 persen.
Hal itu, melatarbelakangi RSUD Kota Madiun menggelar seminar kesehatan dengan tema "Penyakit jantung pada wanita" di aula setempat, Rabu (20/4/2022). Seminar dalam rangka HUT ke-18 RSUD Kota Madiun ini juga dihadiri Walikota Madiun, Ketua Tim Penggerak PKK, dokter, paramedis, dan pengurus PKK se-Kota Madiun.
Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Plt Direktur RSUD Kota Madiun, Agus Nurwahyudi mengatakan, penyakit jantung tercatat sebagai satu diantara sejumlah pemicu utama kematian pada wanita. Dibandingkan pada pria, penyakit jantung pada wanita lebih sulit didiagnosis karena gejalanya kerap tidak terasa. Seperti salah satunya, beberapa gejala penyakit jantung seperti nyeri dada yang menjalar hingga bahu dan leher, sering tidak terjadi pada wanita.
Sehingga pemberian edukasi melalui seminar ini, diharapkan bisa memberikan ilustrasi kepada masyarakat, bagaimana cara mencegah, mengenali, dan menghadapinya. Agar dapat dilakukan tindakan yang benar dan tepat.
"Karena biasanya kadang mendadak, langsung tidak sadar dan meninggal. Itu menjadi salah satu kemungkinan penyakit jantung. Karena sebelumnya tidak ada gejala mencolok, dianggap masyarakat dirinya sehat padahal ada hal tersembunyi," katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi dalam sambutannya mengatakan, dengan melihat bahayanya penyakit jantung pada perempuan, maka sudah saatnya PKK ikut serta mengambil peran dalam mensosialisasikan kepada masyarakat luas.
"Kita ini sebagai TP PKK memiliki peran penting untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini. Dengan adanya seminar ini, diharapkan mampu memberikan informasi yang benar kepada masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Walikota Madiun, Maidi yang turut hadir dalam seminar itu menuturkan, sebagai rumah sakit rujukan, pelayanan penunjang kesehatan yang ada di RSUD Kota Madiun harus semakin sempurna, sehingga pelayanan dapat berjalan prima. Dirinya menekankan kepada manajemen supaya tidak hanya mengejar keuntungan bisnis semata, melainkan juga kepentingan sosial demi meningkatkan kepuasan masyarakat.
"Perbaikan pelayanan jelas kita optimalkan. Artinya semakin rumah sakit ini pasien banyak, tentunya pelayanan semakin kita tingkatkan. Rumah Sakit jangan hanya mengejar duit, pelayanan, SDM juga kita tingkatkan. Ini bisnis sosial. Jangan mengejar bisnis saja, karena ini pelayanan publik," tuturnya.
Selain seminar, pihak RSUD Kota Madiun juga memberikan penghargaan kepada 10 karyawan terbaik. Mereka berasal dari berbagai profesi yang mengabdikan diri di Rumah Sakit tersebut, mulai dari cleaning service, tenaga medis, dokter, perawat, kepala ruangan, koordinator, security, penunjang hingga linen.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
"Ya kita beri penghargaan karyawan yang baik, sehingga pengabdian yang tulus akan membawa kemajuan rumah sakit ini," tandas Maidi. adv
Editor : Redaksi