JAKARTA - Dunia kini tengah digemparkan penyakit hepatitis 'misterius' yang belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini menyebabkan banyak anak-anak di beberapa negara, termasuk di Indonesia, harus dirawat di rumah sakit bahkan meninggal dunia.
Hal ini juga dialami anak berusia tiga tahun bernama Lola Rose. Anak dari pasangan Alan Raine dan Jane McNeill yang berasal dari Gravesend, Kent, Inggris, harus terbaring di rumah sakit akibat hepatitis 'misterius' tersebut.
Baca juga: Atalia Ridwan Kamil: Cegah Hepatitis Melalui Pelita Hati
"Rasanya seperti jantung saya tercabik-cabik. Kami diberitahu bahwa dia (Lola mungkin tidak bisa diselamatkan," kata Alan yang dikutip dari The Sun, Selasa (3/4/2022).
Lola Rose mulai sakit pada bulan Maret lalu. Alan mengatakan saat itu anaknya hanya mengeluh sakit perut, tetapi ia tidak terlalu memikirkannya.
"Jane (pasangannya), yang juga seorang mahasiswa perawat, melihat bahwa bagian putih matanya Lola mulai menguning," lanjutnya.
Melihat kondisi anaknya itu, keduanya langsung menelepon 111 dan membawanya ke Rumah Sakit Darent Valley. Namun, empat hari kemudian kondisi Lola semakin memburuk dan harus dipindahkan ke King's College London dengan ambulans.
Setelah dilakukan pemeriksaan darah, Alan mengatakan pihak rumah sakit menemukan ada yang tidak normal pada tubuh Lola. Fungsi organ hati atau liver Lola memburuk.
"Tidak ada yang bisa memberi tahu kami mengapa atau apa yang sedang terjadi. Kami diberi tahu bahwa fungsi hatinya memburuk, tetapi tidak sekali pun kami berpikir dia akan menjadi sangat buruk hingga hampir mati," ungkap Alan.
"Kami hanya berpikir bahwa dia saat ini di rumah sakit, akan dirawat, dan menjadi lebih baik."
Namun, 12 hari kemudian Lola Rose koma karena virus 'misterius' itu merusak tubuhnya dan hatinya hingga tidak bisa diobati lagi. Pihak dokter mengatakan bahwa amonia dalam darah Lola menyebabkan otaknya membengkak.
Baca juga: Lewat Temu Saka, Pramuka Ponorogo Serukan Lawan Hepatitis Akut
Hingga pada Sabtu (26/3/2022), dokter mengatakan hanya ada satu cara untuk bisa menyelamatkan Lola yaitu dengan melakukan transplantasi hati. Mengetahui itu, Alan dan Jane langsung melakukan tes untuk melihat kecocokan organ hati mereka dengan Lola. Hasilnya, organ hati Alan cocok dengan Lola.
Hanya lima hari setelah masuk daftar untuk transplantasi hati, Lola dan Alan langsung melakukan prosedur tersebut. Alan menyumbangkan sebagian organ hatinya untuk menyelamatkan Lola.
"Saya tidak peduli apakah saya selamat dari operasi atau tidak. Saya akan memberikan seluruh hati dan hidup saya untuk membuatnya tetap hidup. Saya hanya perlu menyelamatkannya, hanya itu yang saya rasakan," bebernya.
Setelah enam jam operasi, ALan langsung dibawa ke ruang perawatan intensif dan diberitahu bahwa operasinya berhasil. Usai dioperasi, Alan diberikan morfin dan beberapa obat lainnya untuk mengobati kondisinya.
Baca juga: Pemkot Madiun Tekan Stunting dan Hepatitis Akut Melalui Program Kakek-Nenek Asuh
Pasca operasi, Lola Rose harus mengkonsumsi obat-obatan selama sisa hidupnya. Hal itu dilakukan agar tubuhnya tidak menolak organ hati hasil operasi transplantasi itu.
Namun, pihak keluarga Lola masih khawatir tentang efek jangka panjang dari paparan hepatitis 'misterius' itu.
"Tidak ada yang bisa memberi tahu kami banyak. Kami tahu itu adalah virus flu biasa, tetapi tidak ada yang tahu mengapa Lola dan beberapa anak lain jatuh sakit," ujar Alan.
"Mereka memberitahu kami apa yang terjadi pada Lola sangat langka dan dia sangat tidak beruntung, tetapi kami tahu kasus meningkat, tidak hanya di Inggris tetapi di seluruh dunia," pungkasnya.ik
Editor : Redaksi