SURABAYA-MADIUN (Realita) - Pengurus Jejaring Panca Mandala (JPM) kota dan kabupaten di seluruh wilayah Jawa Timur (Jatim) mengikuti penguatan pembinaan ideologi Pancasila di Hotel Grand Dafam Surabaya. Acara yang diinisiasi oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI ini diselenggarakan selama empat hari, mulai Senin (25/7/2022) hingga Kamis (28/7/2022).
Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama, BPIP RI, Elfrida Hermawati Siregar mengatakan, JPM merupakan forum yang diinisiasi oleh komponen masyarakat dan bersifat sukarela. Para pengurus JPM disetiap kota dan kabupaten di Jatim terdiri dari lima unsur. Yakni pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media, dan organisasi kemasyarakatan.
Baca juga: Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila
Menurutnya, tujuan pembentukan JPM salah satunya sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan menumbuh kembangkan semangat gotong royong, guna membumikan nilai-nilai Pancasila ditengah-tengah masyarakat.
"JPM merupakan forum yang diinisiasi oleh dan dari komponen masyarakat yang bersifat sukarela, dan kesamaan tujuan anggota dalam ikut berperan menanamkan nilai-nilai Pancasila di lingkungannya," katanya.
Selama tiga hari, para pengurus JPM diberikan pembekalan tentang penguatan ideologi Pancasila dengan menghadirkan berbagai narasumber. Kemudian dihari keempat, Kamis (28/7/2022) akan dilakukan deklarasi JPM yang juga diikuti oleh para kepala daerah di Kantor Gubernur Jatim.
“BPIP tidak bisa sendiri untuk membumikan Pancasila ditengah-tengah masyarakat, sehingga dilakukanlah gotong royong melalui JPM," tuturnya.
Sementara itu, di Kota Madiun pembumian Pancasila telah dilakukan sejak lama. Bahkan, dibawah kepemimpinan Walikota Madiun, Maidi penanaman ideologi Pancasila tidak hanya dilakukan melalui kegiatan sosialisasi saja. Namun juga pembangunan Tugu Garuda Pancasila.
Baca juga: Pemkab Kotabaru Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila
Sebelumnya, Tugu Pancasila berada pertigaan jalan Biliton. Namun dibongkar dengan alasan lokasinya kurang strategis dan diameter tugunya terlalu kecil. Kemudian, Pemkot Madiun membangun Tugu Garuda Pancasila di jalan protokol. Lokasinya tepat di pintu masuk kawasan wisata Pahlawan Street Center (PSC) jalan Pahlawan sisi utara atau simpang tiga Pasar Sepoor. Tugu tersebut lebih megah dan mewah dengan tinggi sekitar 10 meter. Sementara patung Garuda dibuat dari bahan tembaga dengan rentang sayap mencapai tiga meter dan bisa berputar. Sedangkan tugunya memiliki empat sisi yang bertuliskan butir-butir Pancasila.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, Tugu Pancasila yang lebih megah ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Serta menjadi simbol bahwa warga Kota Madiun menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
"Berdirinya tugu dengan ujung tertinggi berupa Burung Garuda ini diharapkan menjadi pengingat pentingnya persatuan dan kesatuan. Serta, menjadi simbol warga Kota Madiun yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila," katanya.
Selain itu, Pemkot Madiun juga tengah membangun tempat ibadah seluruh agama di satu lokasi kawasan Sumber Umis. Ini sebagai simbol keberagaman dan toleransi yang harmonis di Kota Madiun.
Baca juga: Pemkab Kotabaru Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila
Tidak hanya itu saja, kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila juga diwujudkan melalui pembangunan Tugu Pancasila secara swadaya. Seperti yang dilakukan warga di RT 07, RW 03, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mereka membangun Tugu Pancasila dengan mengandalkan uang jimpitan.
Pembangunan Tugu Pancasila setinggi sekitar tiga meter berikut fasilitas jalan dan penutupan selokan itu menelan biaya Rp 19 juta. Duit belasan juta itu murni berasal dari 130 kepala keluarga yang menghuni RT 07, RW 03.
"Semua swadaya. Pembangunannya juga dikerjakan melalui kerja bakti bersama,’’ kata ketua RT setempat, Handoyo.paw
Editor : Redaksi