HUT Ke-76, SMPN 1 Ponorogo Luncurkan Buku Dalang Cilik

realita.co
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Kepsek SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid saat peluncuran buku Dalang Cilik.

PONOROGO (Realita)- Wayang kulit tampaknya semakin kental di SMPN 1 Ponorogo. Bahkan pihak sekolah  mendokumentasikan kegiatan ekstrakulikuler itu dalam sebuah buku. Peluncuran buku berjudul Dalang Cilik ini dilakukan dalam Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ( HUT) SMPN 1 Ponorogo ke 76, Sabtu (06/08/2022) malam. 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan sejumlah pejabat Pemkab Ponorogo, turut hadir dalam peluncuran buku yang dilakukan dalam pentas wayang kulit dengan lakon Sayemboro Slogohimo dan Dalang Ki Tantut Sutanto, yang digelar di plataran SMPN ZAPO. 

Baca juga: Tangkal Isu Pecah Kongsi, Maljum Rilis Daftar Cabup-Cawabup Ponorogo Lewat PKB

Kordinator penyusun buku Dalang Cilik SMP Zapo, Krisna Rane Ningrum mengatakan, buku ini terdiri dari 200 halaman, dengan 10 kisah pewayangan seperti Rama Sinta dan Ciptoning dimana keseluruhan lakon pewayangan pernah dibawahan oleh 15 dalang cilik SMPN Zapo. 

" Kita membutuhkan waktu Satu bulan atau sejak Juli lalu untuk mengumpulkan dan membukukanya dalam buku. Berbahasa Indonesia dimana karakter didalamnya dikaitkan dengan karakter pelajar Pancasila," ujarnya. 

Ia mengaku ada 7 tim yang ditunjuk Kepala Sekolah ( Kepsek) SMP Zapo Imam Mujahid untuk penyusunan buku ini. Dimana 2 diantaranya merupakan tim penulis wayang, dan 5 orang dari Literasi.

"  Jadi cerita wayang yang dibawakan oleh Dalang cilik  kami selama bertahun-tahun ini  dijadikan satu, dimana naskah pewayanganya dibuat bahasa Indonesianya. Kan disetiap wayang itu ada karakter dan pesan moral yang disampaikan, nah itu yang coba kita ambil kemudian kita sampaikan kepada seluruh peserta didik," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid mengaku alasan penerbitan buku Dalang Cilik ini, dalam rangka menumbuhkan kecintaan terhadap wayang kulit dan pendidikan karakter yang terkandung didalamnya. 

Baca juga: Bentuk Generasi Berkualitas, DKKBN Ponorogo Implementasikan SSK

" Jadi wayang kulit ini bukan hanya dicintai orang tua saja, tapi generasi muda saat ini. Kebetulan wayang kulit di SMPN Zapo sudah lama ada," akunya. 

Ke depan, tak hanya memperbanyak buku Dalang Cilik, namun juga buku ini akan digunakan sebagai media pembelajaran pewayangan sejak dini baik di SMPN 1 Ponorogo maupun diluar sekolah ini.

" Kedepan akan kita perbanyak, kita pasarkan ke umum maupun ke anak didik kita untuk media belajar," ujarnya. 

Baca juga: Urai Polemik One Way, Bupati Ponorogo Kembalikan Jadi Dua Arah Lagi

Di tempat yang sama Bupati Ponorogo mengaku bangga dengan inovasi SMPN Zapo maupun prestasi yang telah ditorehkanya selama ini. Ia mengaku saat ini banyak SMP baik negeri maupun swasta mulai mengikuti jejak SMPN Zapo dalam pendidikan karakter berbasis wayang kulit. 

" Sebagai sekolah unggulan banyak SMP-SMP di Ponorogo ini mulai mengikui jejak SMPN Zapo. Mudah-mudahan kedepan Imteknya dan Imtaq nya semakin maju dan berkembang," pungkasnya.

Sekedar informasi, selama 76 tahun mengabdi sebagai lembaga pendidikan sekolah menengah pertama SMPN Zapo telah menorehkan, di 2001 hingga 2002 saja ada 250 prestasi yang dicatatnya baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Internasional. Terakhir Juara Satu Duta Theater Budaya tingkat Jawa Timur di Tahun 2022, dan akan maju ditingkat Nasional. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru