Belasan Ijasah Korban Tersandra Calo P3K Guru Ponorogo

realita.co
Ilustrasi

PONOROGO (Realita)- Belasan korban calo rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) kini hanya bisa berharap-harap cemas. Hal ini menyusul terungkapnya fakta hingga kini belasan ijasah asli milik korban disandra oleh para calo.

Hal ini terungkap dalam penyelidikan yang dilakukan Tim Khusus (Timsus) Pemkab Ponorogo. Dimana dari informasi yang digali Timsus ada 16 hingga 20 ijasah milik korban yang masih di tahan oleh para calo. 

Baca juga: Calo Marah gegara Gagal Masukkan Pelamar Kerja, Kemenaker: Itu Pidana

" Ada 16 sampai 20 ijasahnya yang masih ditahan. Sesuai informasi yang kami terima dan berjalan, saya yakin masih berkembang,’’ ujar Sekretaris Daerah ( Sekda) Ponorogo Agus Pramono, beberapa waktu lalu.

Penahanan ijasah asli milik korban ini diduga kuat, hingga para korban membayar uang kepada calo rekrutmen dengan kisaran Rp 40 hingga 60 juta. Pihaknya tengah mengorek keterangan dari sejumlah korban dan kordinator wilayah yang ditugaskan para calo untuk mengumpulkan ijasah tersebut. 

Baca juga: Lagi, Calo P3K Cari Korban Penyuluh Pertanian di Ponorogo

" Sampling koordinator dibagi wilayah modus. Masih kita selidiki terus," ungkap Agus. 

Ditengari koordinator tersebut menyerahkan dokumen ijazah itu kepada koordinator daerah. Selanjutnya menyerahkan dokumen ijazah ke otak jaringan sebelum kemudian disetor ke oknum pusat yang diduga disebut sebagai perantara. Kendati demikian Agus Pram bakal mendetailkan informasi tersebut setelah serangkaian proses tuntas. Pun laporan bakal dikirim ke meja bupati dalam waktu dekat. 

Baca juga: Oknum Calo di Pelabuhan ASDP Ferry Cabang Bangka, Diduga Berkedok Kuli TKBM

‘’Jadi seperti yang pernah saya sampaikan ini memang lagi berproses untuk pemanggilan korban dan oknum yang diduga mengetahui proses ini,’’ lanjutnya.

Diketahui sebelumnya, sudah 5 orang baik dari unsur korban dan oknum diduga terlibat diperiksa Timsus Pemkab yang terdiri dari BKPSDM dan Inspektorat. Penyidikan hingga kini masih terus berlanjut guna membongkar jaringan percaloan yang diduga melibatkan pejabat Eselon II, Dewan, dan Pensiunan ASN ini.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru