Peringatan Satu Abad Terate Emas, Ini Pesan Walikota dan Ketum PSHT

realita.co
Walikota Madiun, Maidi saat memimpin rakor Forkopimda bersama TNI, Polri, perguruan pencak silat dan stake holder terkait di Gedung GCIO Kota Madiun.

MADIUN (Realita) – Jelang peringatan 100 tahun Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau satu abad Terate Emas pada 2 September mendatang, seluruh pihak diminta untuk menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Hal itu ditekankan Walikota Madiun, Maidi saat mengadakan rakor Forkopimda bersama TNI, Polri, perguruan pencak silat dan stake holder terkait di Gedung GCIO Kota Madiun, Senin (22/8/2022).

Menurut Maidi, pendekar perguruan silat dilarang untuk melakukan konvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua. Undangan yang hadir, diwajibkan untuk bersama-sama memakai roda empat guna menghindari gesekan saat perjalanan. Orang nomer satu di Kota Madiun tersebut menginginkan kegiatan yang kondusif seperti acara dalam menyambut pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah atau 1 Suro yang berlangsung aman.

Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi

“Konvoi sepeda motor kita larang. Semua undangan pakai roda empat,” katanya.

Untuk pengamanan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus PSHT untuk menerjunkan pamter. Selain itu juga melibatkan aparat keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP, serta instansi terkait lainnya.

“Pengamanan melibatkan semuanya yang penting kota ini aman dan kepada pendekar ya tunjukkan bahwa dia itu pendekar, mengayomi, bukan bikin ribut. Jadi kota ini tertutup untuk orang rusuh,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum (Ketum) PSHT Pusat Madiun, R. Moerdjoko H.W sepakat menjaga Madiun tetap kondusif. Pun, untuk pengamanan pihaknya telah melakukan secara internal dari pamter serta melibatkan aparat keamanan yang ada di Madiun. Upaya lainnya, pihaknya juga melarang adanya konvoi sepeda motor. Dengan demikian semua undangan yang hadir harus menggunakan kendaraan roda empat jika masuk ke jalan Merak. Sedangkan bagi warga yang tidak mendapat undangan secara otomatis tidak diperkenankan masuk ke area padepokan.

Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045

“Mohon maaf karena tempatnya terbatas kami membatasi undangan. Jadi untuk masuk harus pakai id card dan di scan. Undangannya hanya forkompimda, kontingen sekitar 2.000. Yang tanpa undangan tidak bisa masuk,” katanya.

Dalam menyambut satu abad PSHT, ada sejumlah acara yang telah disiapkan. Dimulai 1 September sore, kirab dari Pilangbango menuju Padepokan Jalan Merak membawa tanah dan air. Kemudian malamnya diadakan kenduri nasional yang diikuti warga PSHT. Acara tersebut berlangsung di Padepokan PSHT Pusat Madiun, cabang maupun ranting. 

Kemudian dilanjutkan prosesi ritual memasukkan air dan tanah dari seluruh cabang PSHT di Indonesia. Esoknya digelar resepsi puncak 1 abad menampilkan atraksi kolosal pencak silat seluruh Indonesia dengan gerakan yang sama, acara hiburan serta panggung budaya pencak silat. Nantinya perwakilan dari seluruh perguruan pencak silat akan diundang untuk menampilkan atraksi masing-masing pencak silat. Adapun 1 abad PSHT tahun ini mengambil tema ‘Menjaga Konsistensi Jati Diri Setia Hati Terate dalam Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dan Nasionalisme sebagai Pelopor Ajaran Budi Luhur’.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan

“Ini kita adakan supaya bisa membangun guyub rukun pencak silat baik nasional maupun di Madiun,” tandasnya.adv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru