42 SD-SMP di Ponorogo Rusak, 13 Perbaikan Sekolah Gagal

realita.co
Kondisi sekolah rusak di SDN Nongkodono yang atapnya menggunakan terpal.

PONOROGO (Realita)- Daftar sekolah rusak di Kabupaten Ponorogo kian bertambah. Bahkan dari data di Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo saat ini tercatat ada 42 sekolah yang kondisinya rusak. 

Dengan rincian, 21 SD Negeri dan 21 SMP Negeri. Dimana mayoritas mengalami rusak sedang dan berat. Bahkan akibat kerusakan yang parah sejumlah bangunan kelas terpaksa dikosongkan. 

Baca juga: SD-SMP di Surabaya Buka Posko Layanan PPDB, Dispendik: Permudah Peserta Didik Akses PPDB Online

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo Nurhadi Hanuri mengatakan bahwa 42 sekolah rusak itu mendasar hasil analisa dari Direktorat SDN maupun SMPN Kemendikbud Ristek. 

‘’Total tersebut untuk tahun ini jelas mendapatkan penyelesaian. Sekarang sudah mulai proses rehab,’’ ujarnya, Kamis (25/08/2022). 

Nurhadi berdalih, pihaknya telah berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap puluhan sekolah rusak itu. Diantaranya pekerjaan melalui lelang sebanyak 18 SDN, dan penunjukan langsung sebanyak 3 SDN bersumber dari dana alokasi umum (DAU). Sedangkan untuk SMPN, melalui lelang sebanyak 17 SMPN serta 4 SMPN melalui penunjukan langsung bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).

"Setiap tahunnya pasti ada perbaikan. Namun karena yang mengajukan banyak, akhirnya melihat kondisi mana yang harus didahulukan,’’ pungkasnya.

Baca juga: Bupati Gus Muhdlor Lantik Fenny Apridawati sebagai Sekda Sidoarjo

Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan 13 sekolah terancam hangus.Total dana transfer pusat yang semestinya direalisasikan tahun ini untuk perbaikan sekolah tersebut mencapai Rp 8,09 miliar, akibat melampui dateline 21 Juni.

Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Ponorogo Budi Darmawan mengaku, 13  perbaikan sekolah itu meliputi rehab gedung SDN 2 Maguwan (Sambit), SDN 2 Sukosari (Babadan), SMPN 1 Sambit, SMPN 2 Sambit, SMPN 1 Pulung, SMPN 3 Pulung, dan SMPN 1 Sukorejo.

Namun proses lelang tersebut gagal lantaran nihil peserta yang lulus evaluasi penawaran. Adapun total pagu anggaran sebesar Rp 3,135 miliar. 

Baca juga: Asah Keberanian Siswa, TK ABA 01 dan KB Mentari Batu Gelar Pameran Creative Action

"Kalau dinaikkan kembali sampai ketemu pemenang itu melampaui 21 Juli, sehingga nggak berani tender khawatir tidak terbayarkan, kan percuma,’’ bebernya.

Sementara perbaikan untuk enam sekolah lainnya belum sampai tahap lelang. Yakni perbaikan gedung SMPN 1 Sawoo, SMPN 2 Sawoo, SMPN 4 Sawoo, SMPN 3 Ponorogo, SMPN 1 Atap Jambon, dan SMPN 1 Kauman. Total pagu anggaran mencapai Rp 4,962 miliar. Lagi-lagi ULP menerima usulan lelang dari dinas terkait terlewat mendekati deadline. 

‘’Memang belum tender yang enam ini karena deadline juga sudah terlalu mepet,’’ pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru