Solar Langka di Ponorogo, Warga Antri 1 Jam Lebih di SPBU

realita.co
Antrian panjang kendaraan terlihat di SPBU Sekayu akibat Solar yang mulai langka.

PONOROGO (Realita)- Wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, membuat Solar di Kabupaten Ponorogo mulai langka. Akibatnya antrian panjang kendaraan pun mewarnai sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah ini.

Seperti yang terjadi SPBU Trunojoyo (Sekayu.red) Kota Ponorogo, antrian puluhan kendaraan roda empat yang hendak mengisi solar meluber hingga ke jalan penghubung Ponorogo-Jawa Tengah itu. Tak hanya itu, antrian mengular juga terjadi pada sepeda motor yang hendak mengisi Pertalite  di pom ini, Rabu (31/08/2022).

Baca juga:  Gudang Penimbunan BBM Subsidi Bio Solar di Lamongan, Digerebek Polisi

Salah satu pengantri Solar, Darto (45) Warga Desa Tajug Kecamatan Siman mengatakan, sudah tiga SPBU yang ia datangi stok Solar kosong. Akhirnya, ia terpaksa harus ikut mengantri di SPBU Sekayu walau menunggu 1 jam lamanya. 

" Saya sudah cari di 3 SPBU solarnya kosong semua. Adanya cuman disini, akhirnya saya ikut ngantri walau hampir 1 jam nunggu," ujarnya.

Senada dengan Darto, Salah satu kelompok tani Muhammad Faklulnisan (38) yang ikut mengantri solar dengan jerigen zeng mengaku, kondisi kelangkaan solar  di Ponorogo baru terjadi hari ini. Untuk para petani yang hendak membeli Solar subsidi hanya dibatasi maksimal Rp 300 ribu, dengan areal SPBU yang diperbolehkan sesuai alamat surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. 

Baca juga: Subdit Tipidter Polda Jatim Ungkap Sindikat Solar Subsidi Modus Modifikasi Truk

" Sudah mulai susah ini. Kita juga dibatasi hanya boleh beli maksimal Rp 300 ribu. Padahal ini sudah mulai aktifitas traktor dan diesel untuk pertanian," ungkap warga Desa Prajegan Kecamatan Sukorejo. 

Sementara itu, Supervisor SPBU Trunojoyo Subroto (36) mengaku, antrian kendaraan mengular di SPBU ini baru terjadi hari ini. Disinggung terkait penggunaan aplikasi My Pertamina dalam pembelian solar subsidi, pihaknya belum mewajibkan. 

Baca juga: Selundupkan Solar Subsidi, Chintya Sondakh Divonis 15 Bulan Penjara

" Kebanyakan mobil dan truk yang antri hari ini. Yang paling banyak antrian solar. Saya juga belum tahu penyebabnya, tapi yang jelas kami tidak ada pembatasan dalam pembelian penjualan. Untuk pembelian jerigen memang dibatasi sesuai aturan dari Pertamina kurang lebih 50 liter maksimal," jelasnya. 

Diketahui sebelumnya, pemerintah pusat wacanakan kenaikan BBM menyusul beban APBN yang semakin berat akibat kebijakan subsidi BBM. Rencananya, kenaikan harga mencapai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 dari harga saat ini untuk BBM jenis Solar, Pertalite, dan Pertamak.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru