PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menjadi bulan-bulanan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo. Hal ini buntut dari lambatnya realisasi pembangunan daerah khususnya infrastruktur jalan hingga tahun ke 2 pemerintahan Sugiri-Lisdyarita itu.
Hal ini terungkap dalam Rapat Paripurna dengan agenda pembacaan Pemandangan Umum (PU) Fraksi DPRD terhadap usulan perubahan Raperda APBD 2022, Sabtu (03/09/2022) kemarin.
Baca juga: Realisasi PAD Ponorogo Capai 85 Persen, BPPKAD Optimis Akhir Tahun Tuntas
Dalam rapat Paripurna yang dihadiri, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu, kalangan Legeslatif Ponorogo ini meminta Pemkab untuk meningkatkan serapan anggaran APBD 2022. Hal ini, untuk mengantisipasi terjadinya Sisa Lebih Perencanaan Anggaran (Silpa) tahun 2021 mencapai Rp 318 miliar kembali terjadi ditahun 2022.
" Jadi dari 8 Fraksi, 7 Fraksi yang ada ini menyoroti lemahnya realisasi balanja modal pada APBD Induk, untuk perbaikan infrastruktur. Brapa persentase serapan anggaran sampai saat ini?," ujar Wakil Ketua DPRD Dwi Agus Prayitno.
Kang Wi sapaan akrab Dwi Agus Prayitno mengungkapkan, tak hanya menyoroti serapan anggaran yang dituding masih rendah. Dewan juga menyoroti tentang minimnya perbaikan sekolah rusak di Ponorogo. Bahkan, akibat kondisi ini ratusan siswa SD bahkan hingga belajar di luar ruangan.
Baca juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap
" Sekolah rusak juga jadi sorotan. Kenapa belum ada perbaikan, sedangkan jumlahnya semakin bertambah tiap waktunya," ungkapnya.
Lebih jauh, Kalangan Wakil Rakyat Ponorogo ini juga berharap Pemkab meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena dari target PAD pada APBD induk yang ditetapkan Rp 315 miliar, hanya mampu direncanakan Rp 297 miliar pada Perubahan APBD.
Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
" Kita berharap PAD tetap direncanakan sesuai draft awal Rp 315 miliar. Karena dana ini bisa untuk mengcover perbaikan jalan," pungkasnya.adv/znl
Editor : Redaksi