JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Hasnaeni alias Wanita Emas selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, menyampaikan Hasnaeni menggunakan uang sebesar Rp 16 miliar lebih terkait perkara tersebut untuk kepentingan pribadi.
"Bahwa tersangka H selaku direktur PT MMM dengan dalih PT MMM sedang melakukan pekerjaan Tol Semarang-Demak, menawarkan pekerjaan kepada PT WBP, Waskita Beton Precast, dengan syarat PT WBP harus menyetorkan sejumlah uang kepada PT MMM dengan dalih penanaman modal," tutur Kuntadi di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
Menurut Kuntadi, pekerjaan yang ditawarkan tersebut senilai Rp 341 miliar. PT Waskita Beton Precast pun menyanggupi permintaan Hasnaeni dan tersangka Kristiadi Juli Hardianto (KJH) selaku General Manager PT Waskita Beton Precats membuat invoice pembayaran, seolah-olah PT Waskita Beton Precast membeli material pada PT Misi Mulia Metrikal.
"Sehingga atas dasar tagihan fiktif dari PT MMM maka PT WBP menyerahkan uang senilai Rp 16.844.363.402, yang belakangan diketahui bahwa uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi," jelas dia.
Kuntadi menyebut, temuan itu merupakan pengembangan dari kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Waskita Beton Precast dengan total senilai Rp 2,5 triliun.
"Adapun penanganan dari perkara ini berhasil kita kembangkan adanya indikasi penerbitan SCF yang didasarkan pada invoice fiktif pada PT Waskita Karya senilai kurang lebih Rp 2 triliun. Dan kasus ini sedang kita dalami. Untuk pengembangannya nanti mohon bisa ditunggu," Kuntadi menandaskan.
Hasnaeni (H) selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal histeris usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.
Histeris
Kamis (22/9/2022), Hasnaeni keluar Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta Selatan, mengenakan rompi tahanan merah muda dan borgol di tangannya. Dia dibantu menggunakan kursi roda menuju mobil tahanan.
Hasnaeni sempat menutupi wajahnya dari kamera awak media.
Namun saat sampai di depan mobil tahanan, dia langsung histeris berteriak sambil kakinya menahan masuk ke mobil.
"Bapak, jangan," teriak Hasnaeni saat dipaksa masuk mobil tahanan.
Hasnaeni sendiri sempat dijemput paksa petugas untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut.
Menurut pengakuan petugas, dia juga bertingkah serupa saat hendak menjalani pemeriksaan.
Periksa Saksi
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa saksi-saksi kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni Agus Wantoro (AW), Agus Prihatmono (AP), Benny Prastowo (BP), dan Anugrianto (A).
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016-2020," tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Rabu 21 September 2022.
Adapun saksi yang diperiksa yaitu Hasnaeni (H) selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal. Wanita yang juga dikenal dengan sapaan Wanita Emas itu diperiksa sebagai saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada tahun 2016 sampai dengan 2020.
Puja Puji Ahok
Hasnaeni Moein alias Wanita Emas yang dahulu gencar memasang reklame untuk memimpin DKI, kini dengan terang-terangan menyampaikan dukungan kepada calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rumah Lembang.
Saat maju ke atas panggung dan berada di samping Ahok, ia mengaku grogi dan gugup bertemu langsung dengan Ahok.
"Saya berhadapan dengan Pak Ahok deg-degan loh. Saking gantengnya. Saya belum pernah lihat gini. Deg-degan," ungkap 'Wanita Emas' yang mengenakan pakaian dan kerudung serba putih, Kamis (24/11/2016).
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan di masa kepemimpinan Ahok banyak perubahan positif yang terjadi di Jakarta. Salah satunya penanganan banjir yang ia rasakan sendiri.
"Yang jelas kita mendukung calon gubernur yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Jakarta. Yang jelas rumah saya sekarang sudah tidak banjir lagi. Alhamduillah kemarin saya jalan ke Monas, satu biji pun saya enggak melihat sampah," katanya.
Tantang Anies Potong 10 Jari
Wanita Emas ini pun menantang Anies untuk bisa menyelesaikan masalah banjir DKI Jakarta dalam 2 tahun. Dalam 24 bulan, mesti Jakarta itu selesai soal banjir.
Malahan Hasnaeni pun menantang potong jari jika bisa menyelesaikan banjir dalam waktu 24 bulan gitu.
"Saya kasih 24 bulan bisa selesai banjir itu. Kalau tidak (bisa menangani banjir) saya berani potong jari saya 10 ini depan kalian," ujar Wanita Emas kepada para wartawan.
Hasnaeni mengaku nggak cuma omong doang soal banjir Jakarta.
Dia mengaku punya konsep dan solusi penanganan banjir di Ibu Kota.
Namun dia enggan mendetailkannya. Konsepnya rahasia, dia khawatir nanti akan dicontek.dem
Baca juga: Wanita Emas Divonis 5 Tahun Penjara dan Kembalikan Uang Rp 17,5 Miliar
Editor : Redaksi