SEMARANG (Realita)- Halaqoh ulama Jawa Tengah terselenggara di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf) Mijen Kota Semarang, Sabtu (10/12/2022).
Haloqoh Ulama' Jawa Tengah dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Polhukam RI Prof. Dr. Mohamad Mahfud MD, SH., S.U., M.I.P.
Baca juga: Pengamat: Lewat Alumni UII Connection di MK, Mahfud MD Ingin Paslon 02 Didiskualifikasi
Kedatangan Menteri Mahfud MD adalah sebagai pemateri dalam acara Halaqoh Ulama yang mengusung tema “Peran Ulama’ Dalam Mengawal Pelaksanaan Hukum dan Perundang-Undangan di NKRI” ini.
Turut hadir dalam acara Halaqoh yakni Rois Syuriah PBNU KH Haris Shodaqoh, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua Umum MUI Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Daroji, M.Si, KH Haidar Muhaiminan Gunardo (Gus Haidar) pengasuh pondok pesantren Bambu Runcing Tumanggung, KH. Izzudin, Rois Syuriah PCNU Kendal, KH. Khumaidi Siroj, serta puluhan ulama Jawa Tengah.
Hadir pula Dr. H. Abdul Kholik, DPD RI. Dr. H. Wiryanto, Hakim Panetra Mahkamah Konstitusi, Kombes Pol. Untung, Irwasda Polda Jateng, dan beberapa pejabat lain juga turut hadir.
Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada menteri ulama, kiai, habaib dan semua peserta Halaqoh Ulama’ Jawwla Tengah. Harapannya, para ulama’ dapat berperan dalam mengawal pelaksanaan hukum yang berlaku di NKRI.
“Kiai dan Habaib bagaikan penjaga gawang yang nantinya dapat mengawal pelaksanaan hukum di masyarakat, sehingga hukum dan perundang-undangan akan berjalan baik di masyarakat,” kata Kiai Fadlolan Musyaffa'.
Tak lupa, kiai kelahiran Grobogan Jawa Tengah ini di akhir sambutannya menyampaikan harapannya agar Negeri ini menjadi lebih baik lagi menjadi “baldatun toyyibatun”.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Polhukam Prof. Dr. Mohamad Mahfud MD, mengawali paparannya menjelaskan mengenai beberapa masalah hukum, isi aturan hukum, penegakan hukumnya dan budaya hukum yang terpenting di Indonesia.
Baca juga: Bertemu Ketua MA, Mahfud Minta Pasangan Prabowo-Gibran Didiskualifikasi di MK
"Disinilah peran Ulama sebagai pengawal dan kontrol pelaksanaan hukum," tegas Menteri Mahfud MD
Kemudian acara haloqoh ditutup dengan pembacaan do’a oleh Dr. KH. Ahmad Daroji dilanjut dengan ramah tamah.
Saat bincang-bincang usai acara, Menteri Mohamad Mahfud MD menyampaikan rasa senangnya bertemu dengan pendiri dan pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan Kiai Fadlolan, dan sekaligus memberikan apresiasi dan rasa bangganya atas kondisi pondok pesantren Fadhlul Fadhlan.
"Ponpes Fadhlul Fadhlan berdiri megah, bersih dan pengasuhnya modern. Dulu pesantren-pesantren itu kumuh, sekarang pesantren mewah dan bersih, seperti pesantran ini (Fadhlul Fadhlan," kata menteri kelahiran Madura Jawa Timur ini.
Baca juga: Mahfud MD, Tim Hukum 03 dan 01 Bertemu Petinggi Lembaga Kehakiman Alumni UII, Bahas Sengketa MK?
Dikatakan Menteri Mahufd MD, dengan kondisi pondok pesantren yang bagus, megah dan bersih, membuat para santri belajar dengan nyaman.
"Saya bangga melihat pesantren yang maju begini dengan kiai pengasuh yang berwawasan tinggi mengikuti perkembangan zaman modern," katanya lagi.
Mendapat apresiasi dari Menteri Mahfud MD , Kiai Fadlolan Musyaffa’ mengatakan Pesantren Fadhlul Fadhlan memang dirancang langsung oleh kiainya (gurunya) agar menjadi pesantren yang unggul berkualitas baik dari segi keilmuan, kebahasaan, akhlak, serta tempat yang bersih dan nyaman.
"Alhamdulillah para tamu baik pak Menteri, para ulama’ dan habaib serta tokoh masyarakat merasa nyaman hadir di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Semoga pesantren Fadhlul Fadhlan menjadi pusat Pendidikan yang memberikan manfaat keberkahan bagi umat. Aamiin Allahuma Aamiin," pungkas kiai alumni Al Azhar Mesir ini.
Editor : Redaksi