Lestarikan Kentongan, Kades Terpilih Karanggondang: Ini Simbol Kearifan Lokal

realita.co
Simbol dalam kentongan yang memiliki makna. Foto:Efendi

KABUPATEN BLITAR (Realita)- Paska dilantik sebagai Kepala Desa Karanggondang periode 2023-2029 Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar kades terpilih Rudi Puryono, S.H menyampaikan ungkapan terimakasih kepada seluruh warga desa Karanggondang atas Amanah yang diberikan warga kepada dirinya, di acara tasyakuran, Senin (20/2)  di kediamanya. 

Menurutnya, kentongan adalah simbol kearifan lokal sebagai penyampai informasi yang mempunyai nilai sejarah besar mewarisi nilai luhur nenek moyang masyarakat Jawa, serta memiliki filosofi mendalam jujur, anti hoax. 

Baca juga: Layak Jadi Gubernur, Maxi Rondonuwu Mampu Bawa Sulut Lebih Maju

Begitu cerdas dan sederhanyanya nenek moyang kita dahulu menyampaikan informasi pada waktu itu dan belum mengenal internet terangnya. 

Setiap ketukan bunyi kentongan memiliki makna dan pesan yang mudah ditangkap sebagai bentuk komunikasi yang harmonis dan jujur. 

"Kentongan dipukul 1-1-1 = adanya berita lelayu atau pembunuhan

Kentongan dipukul 2-2-2 = ada pencuri/menangkap pencuri.

Kentongan dipukul 3-3-3 = ada kebakaran (bencana alam).

Baca juga: Partai Keadilan Dan Persatuan Kabupaten Banyuasin Belum Jalankan Mesin Partai

Kentongan dipukul 4-4-4 = adanya banjir (bencana alam).

Kentongan dipukul 5-5-5 = adanya maling barang / maling ternak.

Kentongan dipukul 1-7-1-7-1-7 (satu kali, jeda, tujuh kali berulang, jeda, satu kali, jeda, tujuh kali berulang dst) atau ada juga yang 6 kali berulang hingga 1 kali pukulan terus menerus setiap 1 jam = situasi aman terkendali"

Kentongan juga sebagai simbol adat istiadat yang masih memiliki nilai nilai keindahan yang perlu dirawat dan di jaga terang Rudi.

Baca juga: Pak De Slamet Ambil Formulir di Golkar, Demokrat dan PAN

"Leluhur kita memang sangat cerdas dalam mewariskan sebuah benda.Bagaimana tidak, mereka sudah menentukan maksud dari setiap banyaknya pukulan serta panjangnya pukulan,"katanya.

Rudi Puryono, S.H.Foto:Efendi

Dari bunyi frekuensinya, orang bisa mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi. Lengkap dengan strategi apa yang harus dipersiapkan guna menghadapi situasi yang terjadi.fe

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru