BANGKA- Hafiza dikabarkan hilang saat bermain bersama teman-temannya di kawasan Perkebunan Sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat. Sejak Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Penculikan dan Penganiayaan di Yogyakarta
Pencarian di hari keempat tim menemukan seonggok mayat dengan ciri-ciri mirip Hafiza bocah 8 tahun yang hilang.
Hafiza dikabarkan hilang saat bermain bersama teman-temannya di kawasan Perkebunan Sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat pada Minggu (5/3/2023).
Tim gabungan Basarnas, polisi, warga bahkan dukun kampung turun tangan berusaha mencari Hafiza.
Kepala Desa (kades) Terentang, Yusuf mengatakan pencarian Hafiza di hari ketiga melibatkan dukun kampung.
Tujuan melibatkan dukun kampung ini tak lain untuk berikhtiar mencari keberadaan Hafiza yang belum ada titik terangnya.
Sebab keberadaan bocah perempuan berusia 8 tahun yang hilang di perkebunan itu masih misterius serta tidak meninggalkan petunjuk.
"Bukit Selam atau Bukit Keramat menurut warga tak jauh dari rumahnya sekitar 2 kilometer. Tadi Tim SAR bersama masyarakat menyisir areal itu. Sudah dua hari ini melibatkan dukun kampung mencari Hafiza," kata kades Terentang, Yusuf.
Pencarian Hafiza di hari keempat dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas sekitar 6 km dari lokasi dikabarkan hilangnya Hafiza.
Mayat yang ditemukan pekerja di Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan kondisi badan terurai, tanpa organ dalam serta wajah tidak dapat dikenali dan kaki, tangan terikat, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (Basarnas Babel), I Made Oka Astawa mengatakan, operasi pencarian Hafiza ditutup pada Kamis (9/3/2023) malam. Sebab ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan, diperkirakan meninggal 3 sampai 4 hari dan umur sekitar 8-10 tahun dengan ciri-ciri mayat yang ditemukan memakai baju motif boneka, celana training, sesuai dengan ciri-ciri Hafiza saat dinyatakan hilang.
Kasatreskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani mengatakan, untuk memastikan identitas dan penyebab kematian mayat yang ditemukan itu. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah dilakukan autopsi selama dua jam, ditemukan ada puluhan luka akibat senjata tajam (sajam) pada jasad Hafiza di bagian kepala, punggung dan tangan.
Dokter Forensik Polda Kepulauan Bangka Belitung, Suroto mengatakan jenazah Hafiza sudah mulai membusuk dan tim autopsi cukup kesulitan menanganinya.
Bagian wajah, dada dan perut telah hilang karena pembusukan.
"Sekitar tiga puluhan lebih luka akibat benda tajam," kata dokter Suroto, usai melakukan autopsi jenazah Hafiza di RSUD Depati Hamzah, Jumat (10/3/2023).
Dokter Suroto menyampaikan, kondisi fisik jenazah Hafiza memang tidak lagi ditemukan organ-organ bagian dalam.
Tapi tim autopsi belum bisa memastikan penyebab hilangnya organ-organ dalam pada jenazah Hafiza.
"Tidak ditemukan, masih dicari, dari lokasi juga (jenazah ditemukan) di aliran air kan, jadi apakah terbawa aliran air karena ada luka terbuka di perut itu, atau bagaimana masih belum tahu," ungkapnya.
Suroto menjelaskan, karena kondisi sudah membusuk, sulit mengidentifikasi apakah ada luka sayatan lebar di bagian depan tubuh jenazah sebagai dugaan upaya pengeluaran organ-organ dalam.
"Kalau sayatan kecil-kecil memang banyak, tapi kalau sayatan besar, karena sudah ketutup pembusukan jadi sulit, tidak bisa dipastikan," jelasnya.
Selain itu, juga belum ditemukan luka bekas gigitan atau terkaman hewan buas sehingga saat ini yang dapat dipastikan hanya puluhan luka akibat sajam.
"Waktu kematian korban diperkirakan tiga hari lebih," demikian kata dokter Suroto.
Edi ayah korban mengaku sehari sebelum Hafizah ditemukan, ada seseorang yang tak dikenal mengirim pesan WhatsApp (WA) ke ponsel istrinya, Rabu (8/3/2023) malam.
Pesan tersebut berisi foto yang diyakini sebagai Hafizah dalam kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak.Tek
Baca juga: Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Disiksa Oknum Polisi, 30 Polisi Diperiksa Propam
Editor : Redaksi