SURABAYA (Realita) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim di Surabaya, Rabu (12/4/2023).
Gubernur Khofifah Indar Parawansa hadir mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Pemegang Saham Pengendali. Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan akan terus mendorong Bank Jatim untuk meningkatkan performa kinerja sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi di Jatim.
Baca juga: Dukung Kemajuan UMKM, Bank Jatim Salurkan CSR ke Pemkab Pamekasan
Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, di kondisi pemulihan ekonomi saat ini masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan bahan pokok daripada menyimpan uangnya di Perbankan.
"Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun," tuturnya.
"Inflasi yang tinggi membuat nilai riil tabungan menjadi rendah, sehingga masyarakat memilih membelanjakan uangnya membeli kebutuhan pokok yang semakin mahal daripada menyimpannya di bank," tandasnya.
Sebagai BUMD milik Jawa Timur, pinta Khofifah, Bank Jatim harus membantu perkembangan UMKM. Sebab, kontribusi UMKM di Jawa Timur mencapai 57,81%. Sehingga, keberpihakan Bank Jatim terhadap UMKM harus dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, lewat penyaluran kredit.
Optimalisasi penyaluran kredit antara lain dengan mendorong peningkatan sektor produktif terutama UMKM dan korporasi, memaksimalkan upaya penanganan recovery NPL, percepatan pengembangan produk berbasis digital, dan peningkatan efektivitas bisnis treasury.
“Kami juga apresiasi Bank Jatim sudah melakukan pengembangan digital melalu brand JConnect. Ini langkah yang baik untuk bersaing dengan bank-bank lain,” kata Khofifah.
Ia berpesan agar Bank Jatim ikut serta dalam upaya-upaya inisiatif menjaga lingkungan demi masa depan bumi yang lebih baik lewat implementasi green banking. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penerapan digital banking product & solution melalui fitur pembukaan rekening bank secara online dan memperbanyak mesin ATM cardless. Selain itu, menerapkan digital workplace atau aplikasi dokumen digital.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, sepanjang tahun 2022 Bank Jatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal dan masih diwarnai oleh berbagai tantangan global.
”Dengan keadaan penuh tantangan ini Bank Jatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan,” ujarnya saat Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
Busrul memaparkan, total aset Bank Jatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp103,03 triliun atau tumbuh 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, laba bersih berada di angka Rp1,54 triliun atau tumbuh 1,30% (YoY).
”Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bank Jatim telah sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp46,20 triliun atau naik 8,06% dibandingkan tahun 2021,” ungkapnya.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Baca juga: Bank Jatim dan Bank Sultra Resmi Jalin Sinergitas KUB
Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi, mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022.
Kemudian portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp11,20 triliun. Dan yang lebih menggembirakan, capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan, tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp 28,65 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY).
Dikemukakan, Bank Jatim mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang telah dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir.
Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen Jatim. Tujuannya, melayani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kantor layanan bank untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah.
”Tahun ini Bank Jatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi & elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari Bank Jatim. Seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain,” tambahnya.
Bank Jatim juga fokus terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui CSR, Bank Jatim berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Baca juga: KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim BUMD Peduli Penyiaran
Pelaksanaan program-program CSR oleh Bank Jatim merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2022, Bank Jatim berhasil menyalurkan CSR sebesar Rp18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Tidak hanya itu, sepanjang tahun 2022 Bank Jatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik. Sejumlah penghargaan yang diterima diantaranya sebagai Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation.
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp53,09 per lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp52,11 per lembar saham.
Secara keseluruhan total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sejumlah Rp797.172.793.173,38 atau sebesar 51,67% dari laba bersih Tahun Buku 2022. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
RUPS kali ini juga terdapat perubahan susunan pengurus perseroan. Bank Jatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya, yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim.
Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Dewan Pengawas Syariah KH Affifudin juga diberhentikan dengan hormat karena telah berakhir masa jabatannya, namun diangkat kembali dengan posisi yang sama.
Selain itu, berdasarkan hasil RUPS ini Bank Jatim juga mengangkat komisaris baru bernama Adhy Karyono, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono. gan
Editor : Redaksi