Terancam Dibongkar, Anis Baswedan Selamatkan Peninggalan Kyai Ageng Hasan Besari Ponorogo

realita.co
Anies Baswedan saat menunjukkan kondisi Ndalem Guron usai direnovasi.Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Kondisi bangunan Ndalem Guron peninggalan Kyai Ageng Hasan Besari Tegalsari kini berubah total. Ini setelah mantan Gubernur DKI Anies ikut campur tangan dalam menyelamatkan bangunan sejarah yang terancam dibongkar tersebut. 

Dengan biaya mencapai milaran rupiah, Anies merenovasi ulang 3 bangunan rumah yang dulu dibangun pendiri masjid Tegalsari Ponorogo ini, untuk para guru dan pendidik keturunan Kyai Ageng Hasan Besari itu.  

Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

Anies mengaku, butuh 6 bulan lamanya untuk merenovasi bangunan di lahan 400 meter persegi itu. Ia mengaku renovasi dilakukan pasa bagian atap bangunan dan tiang penyangga. Sementara tembok dipertahankan walau sebagian ada yang dibangun ulang menyerupai aslinya. 

" Jadi bangunan ini dibangun pada tahun 1850. Tempat ini kami selamatkan sama-sama karena pada waktu itu akan dibongkar yang akan dibuat klaster-klaster rumah baru, padahal ini rumah bersejarah," ujarnya saat ditemui Realita.co di kompleks Ndalem Guron di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Ponorogo, Kamis (13/04/2023) sore. 

Anies menambahkan, nantinya usai direnovasi ini, Ndalem Ghuron akan digunakan sebagai balai kebeduyaan dan edukasi serta keagamaan bagi masyarakat Tegalsari dan luar Ponorogo. 

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

" Gedung ini akan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, kebudayaan, dan keagamaan di Tegalsari. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat disamping masjid Tegalsari," tambahnya. 

Anies mengaku, hubungan erat terjalin dengan tanah Desa Tegalsari ini berawal dari penyelamatan Joglo milik Kyai Ageng Hasan Besari yang dibangun pada tahun 1743 lalu. Ia mengungkapkan Joglo bersejarah itu ditemukan salah satu temannya Danang pada tahun 2009 lalu dalam kondisi dibongkar dan nyaris dijual. Butuh satu tahun lamanya untuk menyusun Blandar Nggantung Joglo yang disebut Satrioyo Pinayungan tersebut. Usai dirakit, Joglo milik pendiri Pondok tertua di Nusantara Gebang Tinatar ini diboyong Anies ke Jakarta untuk dijadikan tempat tinggal. 

Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik

" Dari situlah hubungan dengan turunan Kyai Besari ini terbangun dan kita jaga terus. Ini ada sebuah desa yang dulunya menjadi supplier pejuang untuk memerdekakan bangsa ini dari penjajah," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru