Hidupkan Terowongan Bawah Tanah, Walikota Madiun Cari Arsip hingga ke Belanda

realita.co
Walikota Madiun, Maidi saat berada di Leiden University Belanda.Foto: Adi

MADIUN (Realita) – Walikota Madiun, Maidi bersama Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya BMS dan sejumlah pejabat saat ini tengah berada di Belanda, Selasa (16/5/2023). Orang nomer satu di Kota Pendekar tersebut pertama kali mengunjungi Leiden University.

Kunjungannya ini, merupakan gagasan dari Jaringan Kota Pustaka Indonesia (JKPI). Dimana Kota Madiun merupakan salah satu dari 73 kota maupun kabupaten di Indonesia yang tergabung dalam anggota JKPI.

Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi

Di Belanda, Walikota diagendakan mengukuti sejumlah kegiatan dalam rangka sharing cities atau berbagi kota yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan akses jejaring antar kota maupun kabupaten. Sehingga nantinya mereka dapat berbagi pengalaman terkait pemanfaan potensi yang ada bagi masing-masing wilayah.

“Kita bersama-sama membawa misi besar. Yakni mempertajam pembangunan kota berkelanjutan dengan spirit tetap mengkedepankan warisan budaya lokal dan pengembangan pariwisata kawasan kota dan kabupaten,” kata Maidi.

Selama berada di Belanda, Maidi mengaku memiliki misi khusus. Yakni ingin menelusuri arsip peta Kota Madiun pada masa pembangunan di era kolonial pemerintahan Hindia Belanda. Ia ingin mengetahui kebenaran adanya kabar terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara gedung Balai Kota Madiun, kantor Bakorwil I Madiun, kantor Kodim 0803 Madiun, rumah tahanan militer, dan titik tugu 0 Kilometer.

“Kita generasi sekarang tentu kesulitan mencari letak pastinya. Makanya saya ingin menelusuri kebenaran terowongan tersebut. Salah satunya dengan menelusuri arsip petanya. Saya optimis peta itu ada di Belanda,” ujarnya.

Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?

Setelah nantinya mengetahui secara persis posisi terowongan, lanjut Maidi, ia bercita-cita ingin menghidupkan kembali lorong tersebut. Ini merupakan salah satu potensi destinasi wisata sekaligus edukasi yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kalau lorong itu ada, akan kita fungsikan menjadi tempat wisata,” tuturnya.

Selain menelusuri terowongan, mantan Sekda Kota Madiun ini juga ingin melihat secara langsung arsip-arsip gedung peninggalan kolonial Belanda yang ada di Kota Madiun. Seperti rumah tahanan militer, dan Bosbow yang saat ini kondisinya kurang terawat.

Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM

Walikota Madiun, Maidi serius ingin mengembangkan destinasi wisata era kolonial Belanda.

Kedepan, rumah bekas tahanan militer yang ada di jalan Ahmad Yani tersebut, bakal dimanfaatkan menjadi café ala kolonial. Sedangkan gedung Bosbow di jalan Diponegoro bakal disulap seperti Istana Bogor dan dijadikan sebagai museum pertahanan TNI dan Polri.

“Keduanya memang terkesan angker dan menyeramkan saat ini. Namun setelah dibangun pasti akan beda. Akan kita hidupkan suasana seperti aslinya dulu,” tambahnya.adv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru