CILEGON (Realita)- Persentase anak-anak usia dini (lima, enam, tujuh, dan delapan tahun) di Kota Cilegon yang belum mampu membaca dan menulis Al Quran mencapai angka 25 persen! Hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan oleh Forum Komunikasi Pendidikan Quran (FKPQ) Kota Cilegon.
Ketua FKPQ Eri Hazairin, baru saja dilantik sebagai ketua organisasi yang bertanggung jawab atas bidang Pendidikan Keagamaan di Kota Cilegon periode 2023-2028. Dia mengungkapkan data yang mereka peroleh bahwa 25 persen anak usia dini belum mampu membaca dan menulis Al Quran, dan kondisi ini diperburuk dengan 20 persen guru yang juga belum mampu membaca Al Quran.
Baca juga: Rapat Koordinasi Dinas Kesehatan Cilegon Evaluasi Program GERMAS
“Berdasarkan data yang kami peroleh, jumlah 25 persen anak usia dini, masih belum bisa baca tulis Al Quran. Kondisi tersebut diperparah sama gurunya juga sekitar 20 persen,” kata Eri Zaharini.
Untuk mengatasi hal tersebut, FKPQ akan terus meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran membaca dan menulis Al Quran dengan metode pembelajaran yang berbeda, salah satunya dengan memanfaatkan layar lebar agar anak tidak bosan. Sementara itu, bagi guru yang belum mampu membaca Al Quran, FKPQ menyarankan agar tidak mengajar, tetapi dijadikan staf administrasi atau bagian umum. Bagaimana bisa mengajar jika gurunya sendiri belum mampu membaca dan menulis Al Quran?
“Kami akan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda. Dimana agar anak tidak jenuh dalam baca Al Quran. Bisa saja kami gunakan metode pembelajaran melalui layar lebar,” ujarnya.
“Tapi, guru tersebut dijadikan staf administrasi atau bagian umum. Karena bagaimana bisa mengajar, kalau gurunya saja tidak bisa baca dan tulis Al Quran,” tuturnya.
Baca juga: Balai Pelestarian Kebudayaan Gelar Acara Keberagaman Budaya
FKPQ adalah salah satu organisasi di Banten yang bergerak di bidang Pendidikan dan Keagamaan dengan misi dan visi yang jelas, yaitu membantu masyarakat dan pemerintah melalui Kemenag dalam gerakan dakwah dan pemberantasan buta huruf Al Quran. Ini sangat penting agar generasi Muslim dapat membaca dan menulis Al Quran dengan baik.
“Sudah disebutkan bahwa misi dan visi kami (FKPQ) adalah Gerakan dakwah dan pemberantasan buta huruf Al Quran. Hal ini sangat penting jangan sampai generasi islam tidak bis abaca dan tulis Al Quran,” ucapnya.
Kepala Kemenag Cilegon, Lukmanul Hakim, mengatakan bahwa FKPQ adalah organisasi pertama di Banten yang bergerak di bidang tersebut.
Baca juga: Mesin Survei Kepuasan Pemerintah Kota Cilegon Terbengkalai
“Dimana ini adalah sebuah organisasi ditingkat pusatnya ada, provinsi ada. Kota Cilegon, paling pertama dan banyak sekali organisasi dibawah naungan Kemenag,” ungkapnya.
Selain itu, hadir pada pelantikan FKPQ Cilegon, Selasa (16/5/2023), adalah sejumlah tamu undangan, seperti ketua DPRD Cilegon Isro Miraj, Asda I Pemkot Cilegon Tatang Mufthadi, Kabag Kesra Pemkot Cilegon Rahmatullah, ketua MUI Cilegon Jubaedi Ahyani, dan beberapa tamu undangan lainnya.fauzi
Editor : Redaksi