MADIUN (Realita) – Pesatnya pembangunan Kota Madiun dibawah kepemimpinan Walikota Madiun, Maidi terus menjadi lirikan para investor. Kali ini, investor dari Kota Riyad, Arab Saudi secara langsung menemui orang nomer satu di Kota Pendekar tersebut. Mereka tertarik dengan komuditas porang.
‘’Kita kedatangan tamu investor lagi dari Riyad, Arab Saudi, terkait porang. Khususnya, beras shirataki,’’ kata Maidi, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
Maidi menyebut, saat ini di Kota Madiun sudah ada pabrik pengolahan porang yang berlokasi di Jalan Tirta Raya Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo. Pabrik tersebut, mengolah komuditas porang menjadi beras atau shirataki. Sementara, investor dari Timur Tengah ini ingin juga mengembangkan pabrik, supaya produksinya lebih besar. Apalagi, shirataki merupakan makanan alternatif pengganti nasi yang rendah karbohidrat dan rendah kalori, sehingga potensi pasarnya cukup besar untuk di ekspor.
‘’Tren masyarakat saat ini adalah hidup sehat. Shirataki ini bisa mengganti nasi tetapi tanpa gula. Mereka tahu kalau di sini punya potensi itu,’’ ujarnya.
Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar shirataki dapat diekspor. Mulai kemasan, kandungan nutrisi, hingga standarisasi yang telah dipersyaratkan lainnya. Selain itu, juga diperlukan pemeriksaan laboratorium, uji kelayakan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serta wajib terdaftar di World Intellectual Property Organisation (WIPO) PBB. Persyaratan-persyaratan ini, akan segera dipenuhi agar para investor semakin bersemangat untuk menanamkan modalnya di Kota Madiun.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
‘’Setelah ini tentu saja akan kita kejar. Semua persyaratan harus bisa kita penuhi agar investasi bisa masuk. Ini akan memberikan keuntungan bagi kota kita,’’ tuturnya.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Sesuai rencana, MoU akan dilaksanakan 30 Juni mendatang di Surabaya dengan sejumlah daerah di Jawa Timur lainnya. Dengan banyaknya investor yang masuk ke Kota Madiun, lanjut Maidi, dipastikan bakal memberikan banyak dampak bagi masyarakat. Mulai penyerapan tenaga kerja hingga petani porang dari berbagai daerah di sekitar Madiun.
‘’Porang ini diminati, tetapi untuk saat ini harganya tengah lesu. Nah, pemerintah harus lihai mencari jalan agar bagaimana petani porang tidak semakin terpuruk. Harapannya, dari investasi ini tidak hanya untuk masyarakat Kota Madiun, tetapi juga masyarakat sekitar khususnya para petani porang,’’ tandasnya.adv
Editor : Redaksi