Ibu yang Meninggal sambil Peluk 3 Balitanya, Dibunuh Suami Sendiri

realita.co
Suami sekaligus tersangka pembunuh Budiati, Mashuri.

PATI- Misteri seorang ibu tewas sambil memeluk bayinya kini terkuak. Fakta baru seorang ibu bernama Budiati (31) ditemukan tak bernyawa di dalam rumah kontrakannya di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023 malam).

Polisi menetapkan Mashuri (45) suami korban, sebagai tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan istrinya, Budiati (31), meninggal dengan luka² lebam. Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, dari hasil autopsi memang disimpulkan bahwa sebelum tewas korban mengalami tindak penganiayaan.

Dari hasil autopsi, ditemukan banyak memar-memar di kepala korban yang pada akhirnya hal tersebutlah yang mengakibatkan korban meninggal dunia, terlebih karena korban kondisinya belum fit pasca melahirkan. Saat diinterogasi, Mashuri mengakui memukuli istrinya pada Jumat (09/06/2023) sepekan sebelumnya. tapi Polisi menduga sebelum itu juga pernah dilakukan penganiayaan melihat dari banyak luka lebam dan pembekuan darah di beberapa titik di area kepala korban.

Di hadapan penyidik, Mashuri (pelaku) mengaku marah pada istrinya dan melakukan penganiayaan karena dipicu cemburu saat hendak melihat ponsel istrinya dilarang. Hal ini membuat pelaku emosi lantas mencurigai istrinya punya selingkuhan.

Gunadi (61), ayah korban mengatakan bahwa pada Sabtu (10/6/2023) pernah singgah mengunjungi cucunya untuk memberi uang jajan. Namun saat itu Budiati masih hidup, ia melihat gelagat aneh Budiati menangis sambil matanya melirik suaminya dan tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit.

Orang pertama yang mengetahui korban telah meninggal adalah Bapak RT setempat. Karena anak yang bayi nangis terus dalam waktu yang lama, membuat tetangga yang mendengarnya curiga lantas melapor ke RT. Bersama warga lantas mendatangi rumah kontrakan korban, diketuk dan dipanggil-panggil tidak ada respon lantas Ketua RT berinisiatif mendobrak pintu. Di dalam rumah Nyonya Budiati ditemukan sudah tergeletak di lantai meninggal dan tubuhnya sudah kaku.

Korban Budiati diduga telah meninggal sejak Selasa (13/6/2023), saat ditemukan oleh Pak RT dan warga, anak ke-3 yang masih bayi dan belum genap berusia satu bulan berada di pelukan ibu’nya. sedangkan anak ke-1 dan ke-2 yang berusia 4 dan 2 tahun, keduanya sedang memeluk Ibu’nya dari belakang.

Anak-anak korban tidak tahu bahwa ibunya telah meninggal, selama hampir dua hari dua malam mereka makan apa saja yang ada di kulkas, begitu makanan di kulkas habis mereka lemas dan hanya memeluk ibunya sembari sesekali berupaya membangunkan ibunya. Bahkan si anak bungsu ditemukan dehidrasi serta harus dilarikan ke rumah sakit.

Setelah rumah ramai didatangi warga, barulah suami korban datang dan pura-pur bertanya apa yang terjadi serta teriak minta tolong.

Baca juga: Ibu Meninggal Sambil Memeluk Tiga Anak Balitanya


Menurut Gunadi, M adalah menantu tidak sah. Sebab, putrinya itu dinikahi M secara sirri.

"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta. Belum pernah cerai. Tapi saat pulang ke Pati, kenal M, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," jelas dia.

Gunadi menyebut, tanpa seizin dirinya, M membawa kabur putrinya itu.

"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi. Nikah sirri. Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari M," ucap dia.

Gunadi menambahkan, dirinya tidak merestui hubungan anaknya dengan M karena selama ini ia melihat M berwatak keras dan mudah marah.

Gunadi berharap M bisa dihukum seberat-beratnya.

"Saya ikhlas atas kepergian anak saya, saya berharap dan berdoa dia diterima di sisi Allah. tapi jangan sampai anak saya mati konyol, nyawanya direndahkan. Karena itu pelaku harus dihukum seberat-beratnya. kalau hukumannya ringan, saya berani membunuh (pelaku) dan rela dipenjara," tegas Gunadi. saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya. sementara anak bungsu yang masih bayi masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.hk

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru