Ada 5 Desa Baru di Ponorogo, Berikut Namanya

realita.co
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama tokoh masyarakat Desa Sambiganen saat berfoto bersama di calon lokasi pasar desa setempat. Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Maraknya desakan warga yang menginginkan berdirinya desa baru di Ponorogo, membuat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko akhirnya mengamini adanya pemekaran desa di dua kecamatan yakni Ngrayun dan Slahung. 

Dari data di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Ponorogo, saat ini telah disepakati berdirinya 4 Desa baru di Kecamatan Ngrayun yang meliputi Desa Sambiganen yang merupakan pemekaran dari Desa Ngrayun, Desa Pucak Mulyo Dan Ngandel pemekaran dari Desa Cepoko, Desa Galih pemekaran dari Desa Baosan Lor. Sementara untuk Kecamatan Slahung tepatnya di Desa Slahung dimekarkan dan berdiri 1 desa baru yang diberi nama Dasa Argo Mulyo. 

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Salah satu toko masyarakat Desa Sambiganen Sunarlin mengatakan, keinginan warga untuk menjadi desa sendiri sudah terjadi sejak 13 tahun lalu. Namun baru terwujud tahun ini. Ia mengaku di Desa Sambiganen yang dulu merupakan dukuh Sambi Desa Ngrayun ini terdapat 2.000 lebih penduduk. 

" Mimpi kita itu sudah 13 tahun lalu. Memang warga disini pingin jadi desa sendiri, karena jarak dari sini ke Kantor Desa Ngrayun itu 13 kilometer. Jauh sekali untuk mengurus administrasi," ujarnya, Kamis (22/06/2023). 

Sunarlin mengaku berterima kasih sekali Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyetujui untuk pembentukan berdirinya Desa Sambiganen ini.

" Kami mengucapkan banyak terima kasih, akhirnya mimpi kami terwujud. Tidak ada satupun warga yang ditarik uang untuk berdirinya desa ini. Warga disini sangat senang sekali bahkan semangat itu diwujudkan dengan adanya 80 panggang ayam, dalam syukuran ini. Panggang ini datang dari warga di 7 calon RT disini," ungkapnya. 

Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

Semantara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pemekaran 4 desa menjadi 5 desa baru ini untuk mendekatkan layanan administrasi, dan memangkas jarak tempuh masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari kantor desa setempat. 

" Jadi seperti Sambi itu sebuah dukuh di desa ibu kota kecamatan tapi berjarak 13 kilometer, apalagi jumlah penduduknya banyak. Untuk itu kita perhitungkan dan memenuhi syarat untuk membentuk desa baru. Pun dengan Ngebem itu juga jauh dari Desa Slahung. Pemekaran ini agar desa tumbuh dan masyarakat bisa dekat dengan layanan pemerintahan," ujarnya. 

Sugiri menambahkan, saat ini 5 desa baru berstatus desa persiapan. Saat ini Proses pemekaranya sudah di perbub kan dan tinggal menunggu nomer kode desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar teregristasi. 

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

" Perbub sudah tinggal menunggu kode desa dari Pemprov Jatim. Sebentar lagi turun. Saat ini status desa persiapan. Minimal pembentukan desa baru jumlah penduduk sekitar 2.000 jiwa," tambahnya.

Sugiri mengaku, selain pemekaran 5 desa baru, kedepan pihaknya akan melakukan pemekaran lagi di sejumlah desa yang memiliki dukuh terpencil.  

" Kita gali daerah terpencil ini, kita mekarkan akan desanya maju dan tumbuh. Tahap berikutnya ada yang di Mrayan, Grogol, dan Dayakan," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru