Ironis, Dua SD Negeri Di Ponorogo Tak Punya Murid

realita.co
Suasana kelas I SDN Jalen Kecamatan Balong yang tidak memiliki siswa baru dalam tahun ajaran baru ini.Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Di tengah hiruk pikuk penerimaam siswa baru tahun ajaran 2023-2024, kondisi tragis justru dialami dua sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Ponorogo ini. Bagaimana tidak, dalam tahun ajaran baru tak satu pun murid di dapat sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Ponorogo ini. 

Ke dua SD Negeri yang tak memiliki murid baru itu yakni, SDN Jalen Kecamatan Balong dan SDN 2 Munggu Kecamatan Bungkal. Dari pantauan dilapangan, terlihat kursi kelas I kosong melompong tanpa siswa. 

Baca juga: Kalah dari MI, SD Negeri di Ponorogo Tak Kebagian Murid Baru

Kepala Sekolah SDN Jalen Kecamatan Balong Dedy Adhi Nugroho mengatakan, kosong siswa baru kelas I ini diakibatkan berbagai faktor, selain jumlah pendaftaran siswa baru yang menurur, persaingan antar sekolan yang ketat, membuat sekolahnya kurang diminati para orang tua siswa. 

" Sebenarnya ada dua calon siswa baru ke sini kemarin. Tapi Dua ini berkeinginan kelas satunya ada temannya, artinya kalau 5 baru mau masuk tapi karena hanya ada dua, dengan berat hati saya minta untuk mencari sekolah lain. Jadi kelas 1 ini nggak ada siswa," ujarnya, Senin (17/07/2023). 

Dedy mengaku berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah, mulai dari menggratiskan seragam sekolah, hingga memberikan uang transpot bagi siswa, namun tetap saja siswa yang mendaftar tidak ada. 

Baca juga: Panggung Kampanye Ambruk, 6 Politisi Tewas Tertimpa saat Orasi

" Mulai dari mendatangi orang tua calon siswa jauh-jauh hari sebelum PPDB, menggratiskan seragam, dan memberikan uang transpot ke siswa 150 ribu per bulan yang uangnya dari sumbangan temen-temen guru. Tapi tetep saja tidak dapat murid," akunya. 

Dedy mengungkapkan, tak hanya kelas I yang kosong siswanya, di SD ini kelas II hanya ada satu siswa, sedangkan di kelas III ada 3 siswa, kelas IV ada 5,  kelas V ada 5 dan kelas VI ada 10 siswa. 

" Siswa disini total 24 anak mulai dari kelas II sampai kepas VI. Kalau dari fasilitas sebenarnya sudah lengkap. Bahkan standar alat peraga belajar mengajar juga ada. Bahkan ada alumni SD sini yang jadi Dokter juga," keluhnya. 

Baca juga: Pemkot Surabaya Gerak Cepat Bantu Evakuasi Rumah Ambruk di Kapasari

Semantara itu, siswa tunggal kelas II SDN Jalen, Khoirul mengaku kesepian di kelas, lantaran tidak memiliki teman sekelas sama sekali. Kendati demikian ia mengaku tetap semangat dalam belajar walau suasana kelas selalu sepi.

" Sendiri terus gak ada temannya. Tapi belajar saya tetap semangat," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru