SURABAYA (Realita)- Sebanyak 90 orang asal Jatim akhirnya berangkat ke tanah suci untuk melakukan ibadah umrah. Sebelumnya, keberangkatan mereka sempat tertunda selama 3 tahun.
Para jemaah ini awalnya mendaftar melalui Travel Arofah Mina. Namun ada kendala sehingga gagal brangkat ke tanah suci. Kemudian diambil oleh PT Cahaya Cemerlang Aswad (Chatour Travel) dan dilepas langsung oleh Komisaris Chatour Travel yakni H Muhibin Billah di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Didakwa Penggelapan, Penasihat Hukum Ayuk: Ajukan Eksepsi, Dakwaan Tidak Sama Dengan BAP Kepolisian
H Muhibin Billah selakun Komisaris Chatour Travel Muhibbin mengaku bersyukur karena pihaknya bisa memberangkatkan para Jemaah umrah dari Travel Arofah Mina.
"Alhamdulillah, saya bersyukur melihat para jemaah akhirhya bisa berangkat ke tanah suci,"ucapnya.
Menurut Muhibin dari data yang di terimanya terdapat sekitar 6.000 jemaah dari Travel Arofah Mina yang gagal terbang. Dengan skema yang dimiliki Chatour dengan sebelas jadwal penerbangan dalam satu minggu, dan akan diatur sedemikian rupa agar para keseluruhan Jamaah dapat terbang.
Baca juga: Citilink Pilihan Chatour Travel untuk Terbangkan Jemaah Umroh
Ditanya terkait motifasi memberangkatkan jamaah umrah Arofah Mina, Muhibbin mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan adanya pemberitaan tentang adanya jamaah umrah yang gagal terbang di wilayah Surabaya.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara.
“Motifasi yang paling utama adalah melihat kota Surabaya dengan berita yang kurang enak didengar tentang Jamaah gagal terbang, itu membuat asosiasi merasa prihatin. Selain itu kita juga membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara. Terlebih lagi Menteri Agama adalah seorang kader Pemuda Ansor. Dan saya sendiri adalah Bendahara Ansor Jatim, dan saya harus mengambil sikap,” ujar Muhibbin.
Baca juga: Berawal Mencuri Koper hingga Terungkap Dugaan Penipuan Umroh
Terkait persoalan adanya Jemaah gagal berangkat, lanjut muhibbin, pihaknya berharap tidak terulang Kembali. Dirinya juga berpesan kepada penyedia jasa travel untuk tidak memberikan harga yang mengikat. Pasalnya, harga perjalananan umrah sering berubah sesuai situasi dan kondisi.
“Untuk masalah yang terjadi yang kemarin tidak boleh terulang Kembali, satu pesan saya, jangan membuat harga yang mengikat. Umrah ini tidak bisa hari ini mendaftar, berangkat tiga bulan yang akan datang harganya sama, itu gak bisa. Walaupun itu salah satu trik dalam marketing, namun, itu trik yang harus di hindari,”pungkasnya.ys
Editor : Redaksi