Jadi Narasumber Nasional, Wali Kota Madiun Sampaikan Strategi Sukses Pengelolaan STBM

realita.co
Wali Kota Madiun, Maidi saat menjadi narasumber dalam acara Rakornas Air Minum dan Sanitasi 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pecegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI. (Ws.Hendro)

JAKARTA-MADIUN (Realita) - Wali Kota Madiun, Maidi menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Air Minum dan Sanitasi 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pecegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (13/9/2023). 

Kepercayaan yang diberikan Kemenkes RI ini, setelah Kota Madiun sukses mendeklarasikan pencanangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Lima Pilar di Jawa Timur. Bahkan, tahun lalu Kota Madiun diganjar penghargaan STBM Award.

Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi

Saat acara itu, Maidi memaparkan berbagai strategi dalam pengelolaan sampah di Kota Pendekar. Seperti di kawasan Sumber Umis yang dulunya kumuh, kini disulap menjadi tempat wisata buatan dan nyatanya mampu mendatangkan ribuan wisatawan setiap bulannya. 

"Keberadaan tol dari Solo langsung ke Surabaya menjadi tantangan. Banyak ahli mengatakan bahwa Kota Madiun akan ditinggalkan. Namun, tantangan ini kami ubah menjadi keuntungan dengan menciptakan magnet di Kota Madiun," kata Maidi.

Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?

Dengan kehadiran wisatawan ke Kota Madiun, lanjutnya, tentu saja berdampak pada meningkatnya volume sampah. Namun dari tangan dinginnya, sampah tersebut justru menjadi keuntungan tersendiri. Yakni, mengubah sampah menjadi gas metan. Bahkan, gas metan itu bisa digunakan untuk mandi sauna dan dapur umum bagi masyarakat yang kini ada di TPA Winongo. 

"Di kota kami, sampah bukan masalah. Sampah justru bisa menjadi berkah," imbuhnya. 

Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM

Selain itu, upaya pelestarian lingkungan juga menjadi perhatian Maidi. Yakni, dengan kebijakan lahir satu bayi wajib menanam satu pohon. Dengan begitu, ekosistem tanaman di Kota Madiun akan tetap terjaga. 

"Upaya-upaya ini yang kami lakukan dan akan terus kami sempurnakan. Sehingga, dapat meningkatkan manfaat bagi masyarakat," tandasnya. adv/diskominfo

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru