MADIUN (Realita) - Pemkot Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun mengadakan gerakan pangan murah dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2023. Kegiatan ini diadakan selama tiga hari, mulai Senin (16/10/2023) di kantor Kecamatan Taman. Kemudian Selasa (17/10/2023) di kantor Kecamatan Kartoharjo, dan di Kecamatan Manguharjo pada Rabu (18/10/2023).
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Madiun, Yuni Setyowati Maidi mengapresiasi gerakan pangan murah ini. Menurutnya, kegiatan itu diharapkan dapat membantu masyarakat mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah dibanding di pasaran.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
“Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan tentunya bisa menekan inflasi. Apalagi disini harganya relatif murah sekali di bawah harga pasar, sehingga semua masyarakat berbondong-bondong kesini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Madiun, Sumini mengatakan, gerakan pangan murah ini merupakan instruksi pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Harapannya kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan sekaligus mengendalikan inflasi.
Sejumlah komoditas yang disediakan selama gerakan pangan murah di antaranya beras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabai, dan aneka sayur mayur.
“Kalau beras disediakan 1,5 ton atau 300 pack atau kemasan 5 kg. Setiap masyarakat pembeliannya dibatasi 1 pack,” ujarnya.
Khusus pembelian beras, masyarakat diberikan kupon antrean. Sebab, satu orang, pembeliannya dibatasi satu kemasan. Adapun syarat pembeliannya harus ber-KTP Kota Madiun. Itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pembelian dalam jumlah banyak atau aksi borong.
“Nggak ada aksi borong karena pembeliannya dibatasi satu orang satu pack. Harapannya kita bisa memenuhi pangan terutama beras, karena beras itu saat ini harganya mahal, jadi pada kegiatan ini kita bisa menyediakan beras murah kepada masyarakat,” pungkasnya.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Terpisah, seorang warga Kelurahan Taman, Retno Widiastuti merasa terbantu dengan gerakan pangan murah yang digelar Pemkot Madiun. Apalagi harga jualnya lebih murah dibanding harga di pasaran.
Seperti harga beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dibandrol Rp 51 ribu kemasan 5 kg. Sementara di pasaran Rp 54.500 per kemasan 5 kg. Sedangkan beras premium dibandrol Rp 70 ribu kemasan 5 kg.
"Ini beli sembako, lumayan murah. Harapannya ya sering-seringlah untuk membantu masyarakat kecil. Bisa untuk mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari, soalnya apa-apa mahal, dengan adanya ini bisa membantu kami lah," kata dia.
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Senada dikatakan Mitarti warga Manisrejo yang terbantu dengan gerakan pangan murah. Ia pun membeli beras, minyak goreng, dan gula pasir.
"Mudah-mudahan harganya dipasaran cepat turun," ucapnya.
Seperti diketahui, ada sejumlah bahan pokok yang disediakan dalam gerakan pangan murah. Selain beras, juga tersedia minyak goreng berbagai merek mulai harga Rp 14 ribu sampai Rp 16 ribu per liter.
Kemudian telur ayam ras Rp 23 ribu per kg. Cabai rawit Rp 10 ribu per 1/4 kg, cabai keriting Rp 7 ribu per 1/4 kg. Berikutnya bawang putih Rp 25 ribu per kg, gula pasir curah Rp 13.500 per kg sedangkan kemasan premium Rp14.500 per kg. Selanjutnya juga tersedia aneka produk UMKM dan sayur segar hasil pekarangan pangan lestari (P2L) dari masing-masing kecamatan. adv/adi
Editor : Redaksi