LONDON- London, Inggris, kembali menjadi lautan manusia, Sabtu (11/11/2023). Kepolisian Metropolitan London menyebut lebih dari 300.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi pro-Palestina yang dilakukan dengan long march. Massa berjalan melalui pusat kota memberikan dukungan kepada Palestina serta mengecam agresi brutal Israel.
Sementara itu polisi menangkap 126 orang, sebagian besar merupakan massa sayap kanan yang menentang demonstrasi pro-Palestina. Polisi juga menangkap sebagian kecil demonstran pro-Palestina yang meneriakkan yel-yel mendukung Hamas serta dianggap melontarkan pernyataan anti-Yahudi.
Baca juga: Anggota Fraksi PKB Kota Madiun Kompak Pakai Syal Palestina di Rapat Paripurna
Polisi menangkap massa sayap kanan karena melawan dengan melempar petugas dengan botol minuman serta benda lainnya. Ratusan orang dari kelompok sayap kanan berusaha menghentikan demonstrai pro-Palestina namun usaha mereka gagal.
Kelompok sayap kanan merupakan pendukung seruan Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman yang menetang demonstrasi pro-Palestina digelar bersamaan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia I. Bahkan Braverman menyebut unjuk rasa pro-Palestina sebagai pawai kebencian oleh massa.
Baca juga: Ratusan Ribu Warga Surabaya Kutuk Kebiadaban Penjahat Perang Israel
Kepolisian Metropolitan London menolak permintaan Braverman untuk menolak izin demonstrasi tersebut. Polisi beralasan massa pro-Palestina tidak menunjukkan indikasi melakukan kekerasan serius selama aksi.
Demonstrasi pro-Palestina berlangsung damai, tidak terjadi kekerasan fisik, meski ada sekelompok kecil massa yang memisahkan diri dari unjuk rasa utama. Sekitar 150 orang mengenakan penutup wajah menembakkan kembang api. Petugas menangkap sebagian dari mereka.
Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan "From the river to the sea, Palestine will be free". Seruan itu dianggap banyak kalangan Yahudi sebagai antisemit serta pembasmian Israel.
Ada pula massa yang membawa spanduk “Bebaskan Palestina”, “Hentikan Pembantaian”, dan “Hentikan Pengeboman Gaza”.new
Editor : Redaksi