MADIUN (Realita) – Jelang akhir tahun 2023, sejumlah proyek fisik di sidak Komisi III DPRD Kota Madiun, Rabu (15/11/2023). Hasilnya, para wakil rakyat ini memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah.
“Setelah kita sidak dari beberapa tempat, hasilnya telah sesuai dengan apa yang kita harapkan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Madiun, Yuliana.
Baca juga: Fakta Keberhasilan Pemkot Madiun Membangun Pondok Lansia
Politisi Perindo ini mencontohkan, seperti proyek pondok lansia yang merogoh kocek APBD Rp 9,4 miliar, nyatanya benar-benar sesuai yang diharapkan. Namun, ada beberapa catatan yang wajib digubris oleh eksekutif. Yakni penambahan tanaman maupun pohon peneduh.
“Pondok lansia tadi hasilnya juga bagus. Kamar-kamarnya seperti apartemen atau hotel, dan sangat layak untuk para lansia. Cuma harus ditambah tanaman untuk mempercantik kawasan itu,” ujarnya.
Selain itu, memang ada beberapa proyek yang belum tuntas dikerjakan jelang penghujung tahun. Seperti Masjid di kawasan pondok lansia senilai Rp 4,5 miliar. Meski begitu, progres pekerjaan telah sesuai dengan target. Pun, Yuliana mewanti-wanti pelaksana maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) agar berkomitmen menyelesaikan proyek-proyek yang saat ini belum tuntas 100 persen, agar tidak sampai mengalami kemoloran.
“Masjid yang progresnya sekitar 80 persen juga bagus,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Komisi III juga mempelototi sejumlah proyek milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Hasilnya, legeslatif memberikan catatan positif. Kedepan, Komisi III akan terus memantau progres pelaksanaan pekerjaaan hingga nanti pembangunan selesai dikerjakan. Sebab, sesuai komitmen awal di dalam rapat dengar pendapat (RDP), dewan selalu meminta OPD terkait benar-benar serius melakukan pekerjaan supaya tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.
“Menurut pengamatan kami juga sudah sesuai target yang di rencanakan dalam RDP. Karena setiap triwulan kita selalu mengevaluasi melalui RDP dari seluruh pekerjaan OPD mitra kami,” terangnya.
Baca juga: Ukir Sejarah Kota Madiun, Bapak-Anak Jadi Wakil Rakyat
Rutin Evaluasi Proyek Bersama Pihak Terkait
SEMENTARA itu, Kepala DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengaku, seluruh pekerjaan fisik telah sesuai dengan jadwal. Menurutnya, semua ini tidak lepas dari kerjasama yang baik antara eksekutif dan legeslatif. Selain itu, diawal tahun pihaknya juga melakukan antisipasi dengan percepatan lelang.
“Alhamdulillah hasil yang kita dapatkan dalam sidak ini sudah dinilai dari legeslatif itu sudah cukup memuaskan. Itu karena memang adanya kerjasama yang baik antara eksekutif dan legeslatif, dan percepatan lelang yang kita lakukan, dan juga optimalisasi terkait pekerjaan, pengawasan, dan perencanaan sejak awal tahun lalu,” katanya.
Baca juga: Ini Harapan Pj Wali Kota Madiun setelah 30 Anggota DPRD Dilantik
Selama tahun 2023, lanjut Thariq, tidak ada kendala yang berarti dalam pembangunan proyek fisik. Lantaran, setiap bulan DPUPR juga rutin melakukan evaluasi internal. Pun, setiap proyek juga mendapatkan perhatian lebih dari Wali Kota Madiun, Maidi. “Dari skala dinas memang setiap bulan kita evaluasi, selain itu juga pak Wali Kota sering sidak dan evaluasi,” jelasnya.
Sedangkan secara keseluruhan, DPUPR menangani 98 paket pekerjaan. Dari paket tersebut, 70 pekerjaan telah selesai 100 persen. Sedangkan sisanya, dalam pengerjaan dan progresnya telah mencapai antara 80 sampai 95 persen.
“Ini rata-rata sudah mencapai 95 persen, dari total 98 paket sudah selesai sekitar 70 paket. Nanti semua selesai antara pertengahan Desember, namun kita upayakan selesai di akhir November atau awal Desember,” tandasnya. adi
Editor : Redaksi