Polisi Masih Cari Handphone Milik Guru SD di Malang yang Bunuh Diri bersama Keluarga

realita.co
Kelurga korban yang tampak baik-baik saja. Foto: dokumen keluarga

MALANG- Teka-teki pemicu keluarga guru SD di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang bunuh diri terungkap.

Polisi menyebut motif para korban mengakhiri hidup karena persoalan beban utang.

Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD), sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, motif tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan beberapa saksi.

Di mana para saksi itu pernah didatangi WE (korban) untuk meminjam uang."Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Gandha kepada wartawan di Mapolsek Pakis, kemarin.

Meski demikian, polisi belum mengetahui secara detail berapa utang yang dimiliki oleh WE tersebut. Namun, bisa dipastikan faktor yang mendorong satu keluarga bunuh diri karena beban utang yang dimiliki.

"Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi.
Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," terang Gandha.

Sementara itu, saat ini AKE (12) satu satunya anggota yang masih hidup tinggal bersama nenek dari ibunya. Polisi juga akan melakukan trauma healing pada AKE.

"Ada kemarin pada saat setelah kejadian, kami bersama unit PPA bersama psikolog Polres Malang kemudian DP3A sudah datang ke rumah duka, kebetulan rumah duka menggunakan rumah nenek dari saudari SU, atau orang tua dari Ibu SU almarhumah, kami sudah menemui ke sana dan psikolog dan juga dari DP3A akan melaksanakan support atau trauma healing ke adik AKE," pungkas Gandha.

Sebelumnya, kejadian ini berlangsung pada Selasa (12/12/2023). Polisi menemukan pesan terakhir yang diduga ditulis oleh WE di kaca rias kamar. Pesan itu ditujukan kepada putri kembar mereka berinisial AKE (12), yang masih hidup.

Begini pesan yang ditulis WE di kaca rias:
'Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak
Papa'.mad

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru