GAZA - Sejumlah tentara Israel dilaporkan mengalami kondisi parah hingga dirawat di RS akibat infeksi jenis jamur berbahaya saat perang di Jalur Gaza. Muncul kekhawatiran infeksi jamur mematikan meluas ke warga sipil.
Gejala yang dialami tentara Israel imbas infeksi jamur termasuk cedera anggota tubuh parah. Jamur tersebut terbukti tahan terhadap pengobatan dan banyak tentara meninggal imbas luka di tubuh akibat infeksi.
Baca juga: Mesir dan Qatar malah Ancam Hamas
Para pejabat medis militer belum mengetahui penyebab infeksi jamur tersebut relatif fatal, tetapi pihaknya mengonfirmasi bahwa ada beberapa kasus infeksi jamur serupa di antara tentara terluka yang kembali dari Gaza.
Pakar sipil yang berbicara dengan The Times of Israel memperingatkan bahaya kasus-kasus infeksi jamur yang berpotensi mematikan.
"Semua rumah sakit Israel telah melaporkan bahwa sebagian besar tentara yang terluka kembali mengidap infeksi serius yang resisten terhadap antimikroba, mereka tertular melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi, dan beberapa faktor lainnya," kata Prof. Nadav Davidovitch, ahli epidemiologi yang mengepalai Ben-Gurion. Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Negev.
Ia mencatat bahwa saat ini, tidak banyak tentara yang mengidap penyakit, menyebar di kalangan warga Gaza.
Perang antara Israel dan Hamas telah menyebabkan kehancuran sebagian besar wilayah Gaza dan pengungsian internal sebagian besar penduduknya, mengakibatkan apa yang digambarkan sebagai krisis kemanusiaan bagi warga Palestina yang tinggal di reruntuhan dan kamp-kamp pengungsi.
Kondisi tersebut telah menyebabkan munculnya berbagai penyakit, yang berpotensi mengancam kesejahteraan ratusan ribu warga Gaza, juga tentara Israel yang bertempur di Gaza. Hal ini pada akhirnya juga dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat di Israel.
Kantor Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan kepada The Times of Israel bahwa tidak ada wabah penyakit menular di antara tentara IDF.
Baca juga: Bombardir Israel, Iran: Ini Urusan Kami dengan Penjahat, AS Tak Usah Ikut Campur
Namun, para ahli kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa mungkin hanya membutuhkan waktu singkat sebelum beberapa atau semua penyakit di Gaza menyebar ke Israel melalui kembalinya pasukan atau sebaliknya.
"Penyakit tidak memiliki batas. Kita perlu menyikapi situasi ini dengan serius," kata Davidovitch.
Baca juga: 26 Negara Anggota Uni Eropa Minta Israel Stop Serang Palestina
Infeksi yang resisten terhadap antimikroba telah menjadi masalah besar di Gaza selama bertahun-tahun karena penggunaan antibiotik yang tidak sesuai atau kegagalan pasien dalam menyelesaikan pengobatan imbas kekurangan pasokan obat.
Editor : Redaksi