Agusdono: Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran Solusi Atasi Stunting

realita.co
Agusdono. Foto: dok DPRD Jatim

SURABAYA (Realita)- Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Demokrat Agusdono Wibawanto mengatakan, program makan siang dan susu gratis dari Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan solusi konkrit untuk mengatasi stunting.

Dia optimis, jika program itu bisa direalisasikan, maka angka stunting bisa ditekan dan generasi Z bakal bisa bersaing saat puncak bonus demografi 2045 mendatang.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Besok, Gedung DPR/MPR di Sisir TNI-Polri

“Program yang jadi unggulan akan memberikan makan siang gratis, itu adalah program yang konkrit,” katanya ketika dikonfirmasi pada Jumat (5/1/2024).i

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya itu menegaskan, masyarakat Indonesia memerlukan program kerja yang konkrit. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kecerdasan generasi muda, agar mereka bisa bersaing.

Karena itu, dia optimis program itu bisa diterima oleh masyarakat, sehingga dukungan kepada Prabowo-Gibran bisa mengalir deras.

Baca juga: Terlihat Kompak, Gibran Jemput Prabowo di Bandara Solo

“Stunting dan soal kemiskinan berkurang. Dan persoalannya apa yang dimakan masyarakat kita, jangka panjangnya pasti generasi muda kita akan memliki tubuh yang sehat dan kiat dan pikiran cemerlang,” tambahnya.

Selain program makan siang dan susu gratis, kader Demokrat Jatim itu menuturkan, anggaran pendidikan sebesar 20 persen selama ini cukup besar. Jika Prabowo-Gibran mengusung program keberlanjutan Presiden Jokowi, dia optimis nasib guru Madarasah Diniyah (Madin) juga akan ditingkatkan.

Baca juga: Soal Pemilihan Menteri, Prabowo Diminta Mencontoh Soeharto, Bukan Jokowi

“Karena dasar itulah membikin masyarakat para guru Madin di Jatim dan Malang Raya mendukung. Prabowo Gibran akan meningkatkan semua unsur yang dibutuhkan guru dan sekolah,” jelasnya.

“Pemerintah sudah mengalokasikan dana 20 persen untuk pendidikan utuk menjaga kualitas dan sumberdaya mulai guru dan muridnya. Mungkin pengembangan kurikulum,” pungkasnya.prs

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru