Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM untuk Wujudkan Program Makan dan Susu Gratis

realita.co
Prabowo dan Gibran saat deklarasi kemenangan, Rabu (14/2/2024). Foto: TKN

JAKARTA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka siap merealisasikan program unggulannya, termasuk makan siang gratis. Dalam proposal kebijakan pertamanya, pasangan calon nomor urut 2 ini akan memangkas subsidi BBM untuk menyukseskan program tersebut.

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/2/2024), Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno menuturkan, pemerintahan Prabowo dapat menyesuaikan subsidi BBM selama dua hingga tiga bulan ke depan setelah resmi menjabat pada Oktober mendatang. 

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Besok, Gedung DPR/MPR di Sisir TNI-Polri

"Sekitar 80 persen dari Rp350 triliun anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsisi solar dan LPG 3 kg, ternyata lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah dan tinggi," ujar Eddy.

Eddy menambahkan, Prabowo juga ingin menutup celah dalam pengumpulan pajak untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Dia mencatat, penerimaan pajak Indonesia hanya setara 10 persen produk domestik bruto (PDB), sedangkan negara tetangga di Asia Tenggara memiliki rasio pajak sebesar 14 persen. 

"Reformasi pendapatan harus membantu mengalokasikan dana untuk janji kampanye utama Prabowo, yaitu menyediakan makan siang dan susu kepada 80 juta anak sekolah di Indonesia, membantu meningkatkan hasil kesehatan dan pendidikan, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan pengusaha,” ucapnya.

Baca juga: Terlihat Kompak, Gibran Jemput Prabowo di Bandara Solo

Lebih lanjut, Eddy menyampaikan, program ini diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp400 triliun. Angka ini lebih besar dari seluruh defisit anggaran 2023 yang tercatat sebesar Rp347,6 triliun atau sekitar 1,65 persen dari PDB.

Untuk membantu memuluskan janji kampanyenya itu, Eddy menyebut bahwa Prabowo akan berupaya membangun koalisi yang kuat di parlemen, termasuk dengan mengundang partai-partai lain seperti PDI Perjuangan. 

Baca juga: Soal Pemilihan Menteri, Prabowo Diminta Mencontoh Soeharto, Bukan Jokowi

Tidak hanya itu, Prabowo bahkan mungkin akan menggaet calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk bergabung dalam pemerintahannya.

"Dia menilai itu adalah formula sukses untuk membangun pemerintahan yang stabil ke depan," ucap Eddy.new

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru