Program Smart City Kota Madiun Bakal Naik Level

realita.co
Monitoring dan evaluasi capaian smart city 2023 dan strategi pencapaian smart city 2024 digelar di GCIO Kota Madiun, Kamis (22/2/2024).

MADIUN (Realita) - Kota Madiun mulai naik level. Ini setelah progres pembangunan berbasis kota cerdas atau smart city mendekati rampung, kini Kota Pendekar bakal menapaki level sustainable city atau kota berkelanjutan. Menakar capaian saat ini, sustainable city diproyeksikan selesai dalam lima tahun ke depan.

‘’Saya sampaikan bahwa level pondasi atau infrastruktur smart city Kota Madiun sudah 90 persen selesai. Kalau sudah 100 persen selesai, masuk level berikutnya (sustainable city, Red) yang lebih tinggi,’’ ungkap Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Marsudi Wahyu Kisworo usai acara monitoring dan evaluasi capaian smart city 2023 dan strategi pencapaian smart city 2024 di GCIO Kota Madiun, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi

Prof Marsudi menilai progres pembangunan smart city di Kota Madiun berjalan cukup pesat dibandingkan daerah lain. Sebab, capaian 90 persen saat ini mampu terselesaikan dalam waktu kurang dari lima tahun. Lebih dari itu, Kota Madiun juga berhasil menyabet penghargaan smart city atas implementasi program terbaik kategori smart living dan smart environment. Tak pelak, 10 persen sisanya diperkirakan mampu tuntas tahun ini.

‘’Secara nasional, Kota Madiun peringkat ketiga. Ini membuktikan pembangunan smart city sudah on the track,’’ jelasnya.

Menurut Prof Marsudi, ada pekerjaan rumah (PR) bagi pemkot untuk menuntaskan pembangunan smart city. Yakni, mengimplementasikan program smart people. Program tersebut, lanjut dia, untuk menyokong infrastruktur smart city yang telah dirampungkan.

‘’Masyarakat juga harus smart. Jadi, sekadar wisata saja tidak cukup. Masyarakat juga harus inovatif agar bagaimana kota ini semakin baik. Mulai diri sendiri dan lingkungan,’’ tutur Prof Marsudi.

Sebagai contoh, optimalisasi produk lokal UMKM. Masyarakat dalam hal ini pelaku usaha harus bisa mengeluarkan produk yang dapat mampu menembus pasar internasional. Upaya ini menjadi tantangan pemkot di era daerah-daerah lainnya yang sudah bisa mengekspor produk lokal ke luar negeri.

‘’Beberapa daerah sudah bisa ekspor. Ini tantangan Kota Madiun. Seharusnya, sambal pecel atau lainnya bisa tembus pasar ekspor,’’ ujarnya.

Di samping itu, Prof Marsudi berharap pemkot lebih peka dengan potensi-potensi yang membawa Kota Madiun ke kancah internasional. Pun berani beratraksi dalam menggaet wisatawan mancanegara agar berminat berwisata di kota ini. Misalnya, menggelar event skala internasional dengan peserta yang berasa dari berbagai dunia.

‘’Contoh daerah lain seperti Jember Festival. Mungkin Kota Madiun perlu kegiatan yang sifatnya skala internasional,’’ tuturnya lagi.

‘’Fashion budaya lokal sepertinya belum pernah ada di Indonesia. Ketika dikemas level internasional, tamu dari luar negeri bisa datang,’’ imbuhnya.

Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?

Seandainya upaya-upaya tersebut mampu diwujudkan, Prof Marsudi meyakini progres pembangunan smart city genap 100 persen. Pun, Kota Madiun sudah layak melangkah di level sustainable city. Artinya, semua program smart city yang telah diimplementasikan dapat berkelanjutan.

‘’Jika sudah masuk level sustainable, maka apa yang kita nikmati sekarang akan terus bertahan dan bahkan jauh lebih baik ke depan,’’ terangnya.

Berbicara potensi, lanjut dia, Kota Madiun memiliki potensi besar untuk melangkah ke sustainable city. Selain progres smary city yang mendekati tuntas, kota ini memiliki sosok leadership kreatif dan inovatif yang mampu membawa daerah ke arah kemajuan.

‘’Potensi utama adalah leadership. Dan leadership merupakan kunci penting. Kalau bagus akan mudah tercapai, kalau tidak bagus bisa bubar semua master plan-nya,’’ bebernya.

Jika progres pesat pembangunan smart city berjalan konsisten, Prof Marsudi menilai implementasi substainable city juga cepat tercapai. Bahkan, sebelum lima tahun ke depan pun sudah bisa tercapai. ‘’Karena sekarang smart city levelnya sudah oke. Kalau ukuran Indonesia dan dibandingkan daerah lain, Kota Madiun sangat cepat progresnya. Menurut saya, tidak ada yang lebih cepat dari Kota Madiun,’’ sebutnya.

Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM

Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi senada dengan Prof Marsudi. Menurutnya, program smart city yang belum tuntas harus disempurnakan. Jika tidak, upaya yang dijalankan sejauh ini bakal sia-sia.

‘’Program harus sempurna. Jangan setengah-setengah. Karena, program smart city benar-benar membawa kemajuan Kota Madiun,’’ sebutnya.

Selain membawa daerah menuju kemajuan, Maidi mengakui peran leadership untuk mencetak calon-calon pemimpin di masa depan juga cukup krusial. Sebab, kelak mereka lah yang akan melanjutkan kemajuan Kota Madiun di masa yang akan datang. ‘’Harus itu (regenerasi, Red). Kita tunjukkan ke nasional dan dunia bahwa Kota Madiun bisa dan mampu,’’ tegasnya.

Ditanya ihwal pencapaian smart city tahun ini, Maidi mengaku telah menyusun strategi. Sama seperti yang diungkapkan Prof Marsudi, pemkot bakal berupaya mengenalkan kota ini di mata dunia. Termasuk menggelar event skala internasional.

‘’Ada event internasional dua bulan sekali, misalnya. Jadi, dalam setahun ada lima sampai enam event. Kalau bisa ke sana, kita pasti hebat,’’ pungkasnya. adv/adi

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru