RIYADH - Cristiano Ronaldo melakukan gestur tak senonoh saat Al Nassr menghadapi Al Shabab. Aksinya tersebut bisa berbuah sanksi dari Federasi Sepakbola Arab Saudi.
Al Nassr bertandang ke markas Al Shabab pada pertandingan Saudi Pro League, Senin (26/2/2024). The Global Club menuntaskan duel dengan kemenangan 3-2.
Ronaldo menyumbang gol kemenangan Al Nassr dari titik putih. Itu menjadi gol ke-22 CR7 di Liga Arab Saudi musim ini.
Baca juga: Ronaldo Tak Terima Liga Arab Disebut Panti Jompo
Momen tidak biasa terjadi usai pertandingan Al Shabab vs Al Nassr. Fans tim tuan rumah mengolok-olok Cristiano Ronaldo dengan mengelu-elukan nama Lionel Messi, rival abadi Ronaldo.
Ronaldo membalas olok-olok fans Al Shabab dengan gestur tak senonoh. Bintang 39 tahun itu melkatkan tangan ke telinga sebelum menggerak-gerakkan tangannya di depan kemaluan.
Gestur tak senonoh Ronaldo di hadapan fans Al Shabab berbuah kecaman dari berbagai pihak. Media Arab Saudi, Asharq Al-awsat, menyebut Komite Disiplin Federasi Sepakbola Arab Saudi akan menginvestigasi kapten Timnas Portugal tersebut.
Baca juga: Ronaldo Setia di Al Nassr
Ronaldo dianggap melanggar pasal 48 peraturan disiplin mengenai tidak senonoh di lapangan yang menghina lawan. Komite Disiplin akan segera mempelajari situasi yang terekam dalam video di akhir pertandingan.
Keputusan dari Komite Disiplin kepada Ronaldo akan dikeluarkan dalam dua hari ke depan. Andai dinyatakan bersalah, CR7 terancam skorsing selama dua laga dan denda 20 ribu riyal (Rp 83 juta).
Ancaman sanksi skorsing Ronaldo disampaikan mantan presiden Komite Disiplin Federasi Sepakbola Saudi, Ayman Al-Rifai. Menurutnya apa yang dilakukan Ronaldo mestinya dicantumkan dalam laporan perangkat pertandingan.
"Wasit tidak membuat keputusan apa pun mengenai apa yang terjadi, dan oleh karena itu jika Anda mengajukan keluhan ke Komite Disiplin, mekanismenya adalah : Apakah pengamat pertandingan atau salah satu penanggung jawab menuliskan apa yang terjadi? Jika laporan tidak mencantumkan hal ini, rekaman TV akan ditinjau oleh lembaga penyiaran resmi," kata Al-Rifai, dilansir dari Asharq Al-awsat.ik
Editor : Redaksi