SIDOARJO (Realita)- Pemdes Tarik Kecamatan Tarik gelar ruwat desa Sejak pagi nampak semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mulai dari menyiapkan tumpeng, gunungan sesaji, hingga merias diri.
Kesibukan ini nampak jelas di Desa tarik Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Bukan sedang ada hajatan nikah, melainkan ruwat desa yang diselenggarakan secara meriah.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu Berangkatkan Ribuan Peserta KWB Run 2023 dari Balaikota
Warga terlihat sibuk menyiapkan semua rangkaian acara dari pagi hingga siang untuk memeriahkan acara khas desa tarik yaitu Tari Ujung.
Tarian Ujung khas tradisional yang diwariskan secara turun-temurun ini, menjadi klimaks kemeriahan bagi warga setempat.
Kecamatan tarik sendiri dikenal dengan banyak sejarah dan keseniannya, lantaran pernah menjadi benteng Majapahit.
Tari Ujung merupakan kesenian Jawa yang merepresentasikan pejuangan pendiri Kerajaan Majapahit kala itu, untuk membela rakyat dengan menyerang bala tentara.
Mungkin, bagi sebagian orang Tari Ujung terlihat kejam lantaran menggunakan rotan sebagai alat utama.
Seperti orang sedang bertempur, Tarian Ujung dilakukan oleh dua orang dengan membawa rotan masing-masing.
Baca juga: Ribuan Riders KWB Nusantara Seri 6 Super Adventure Jelajahi Wisata Kota Batu
Cara bermainnya pun cukup mudah, seorang lawan akan menyabetkan rotan ke tubuh, sedangkan lawan lainnya berusaha untuk menangkis dengan rotan yang dipegang.
Sebetan rotan pun nampak jelas membekas di bagian punggung dan pinggang. Tak jarang, darah bercucuran karena kerasnya sabetan rotan.
Luka akibat sabetan rotan kayu sepanjang setengah meter dari lawan pun tak dirasakan oleh peserta, karena setelah memukul peserta pun berjoget mengikuti iringan musik Gending khas Jawa.
Zainal mengaku baru sekali mengikuti acara tari ujung ini tapi merasa senang bisa melestarikan sejarah desa tarik, Jumat (01/ 03/ 2024).
Baca juga: Pemkot Batu Bersinergi YJI Malang Raya Gelar Senam Massal
"Saya senang dan bangga bisa melestarikan tari ujang ini mas dan tari ujang ini agenda tahunan saat ruwat desa," jelas dia.
Sementara itu Kepala Desa Tarik Ifanul Ahmad mengatakan Tarian Ujung ini khas Desa Tarik dan Ifanul akan melestarikan tiap tahunnya.
Ifanul juga mengatakan peserta Tari Ujung 80% warga Desa Tarik.
"Kita melestarikan Tari Ujung ini tiap tahunnya, karena ini sudah menjadi tradisi tahunan saat ruwat desa. Peserta Tari Ujung juga dari warga kita sendiri," pungkasnya.jh
Editor : Redaksi