SIDOARJO (Realita) - Dunia industri yang terus berkembang dan bergesernya gaya hidup masyarakat, tuntutan akan pasokan kelistrikan yang cukup dan andal selama 24 jam menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Hal ini harus diimbangi infrastruktur kelistrikan yang memadai yang bisa memasok kebutuhan dari pelanggan rumah tangga biasa hingga ke pelanggan indutri skala besar. Berdasar kondisi tersebut, monitoring dan evaluasi dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang ada di Jawa Timur mutlak diperlukan.
Baca juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
Tinjauan lapangan dilakukan Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Jisman P. Hutajulu di PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) sebagai lokasi pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk prioritas di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Jisman menegaskan komitmen Pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengawal pembangunan Gardu Induk Gas Insulated Switchgear Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Waru, Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500kV Krian Ext dan GITET 500kV Bangil sebagai langkah penguatan sistem transmisi di Jawa Timur.
“Proyek ini merupakan salah satu proyek strategis yang setiap tahapnya harus kita kawal dengan seksama. Listrik adalah hal mendasar yang menjadi penopang kemajuan suatu bangsa. Dan itu semua berawal dari ketersediaan infrastruktur ketenagalistrikan yang mumpuni. Ini menjadi tugas kita bersama, PLN dengan Pemerintah untuk mensukseskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang tersebar di seluruh Indonesia” ujar Jisman.
Lokasi pembangunan proyek transmisi GISTET 500kV Waru yang berlokasi di lokasi PLN UIT JBM disebut Jisman memerlukan dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak. “Audiensi langsung dilakukan dengan manajemen PLN UIT JBM untuk membahas progress pembangunan dan memberikan dukungan yang diperlukan, tentu juga dari banyak pihak lainnya di Jawa Timur”, tuturnya.
Baca juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi
General Manager PLN UIT JBM, Amiruddin menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Dirjen Gatrik Kementerian ESDM.
“Kunjungan Dirjen Gatrik mampu memberikan suntikan semangat dan menambah motivasi bagi kami untuk mengawal rencana pembangunan GISTET 500kV Waru. Rencana pembangunan ini, merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana pembangunan GITET 500kv Krian Ext dan SUTET 500kV Krian-Waru yang bertujuan untuk pemerataan beban dan subsistem serta GISTET Waru diperlukan untuk keandalan Interbus Transformator (IBT) no 1 dan 2 GITET Krian yang saat ini pembebannya sudah mencapai 95%. Proyek ini direncanakan akan mulai terkontrak di Semester 2 tahun 2024 dan harapannya pada bulan Maret 2026 sudah bisa energize” papar Amiruddin.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, E Haryadi juga menjelaskan posisi penting proyek ini, “Sesuai RUPTL PLN 2021-2030 terdapat jaringan transmisi dan Gardu Induk Prioritas yang harus segera diselesaikan, GISTET 500kV Waru dan GITET 500kV Krian Ext ini adalah salah satu prioritas kami mengingat perannya untuk mempertahankan keandalan supply listrik bagi industri yang ada di sekitar Surabaya-Sidoarjo pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.”, terang E Haryadi
Baca juga: Sukses Energize Rekonduktoring SUTT 150 KV, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Jelang Pilkada
Hingga saat ini, sudah dilakukan proses pembebasan lahan untuk 2 tapak tower dan persiapan inventarisasi Right of Way (RoW) atau ruang bebas yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan sepanjang konduktor SUTET 500 kV tersebut.
“Proses pembangunannya masih panjang dan tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat tentunya agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua,” pungkas Amiruddin.pln
Editor : Redaksi