MADIUN (Realita) – Puluhan driver ojek online (ojol) di Kota Madiun tidak bisa menyembunyikan raut wajah sumringah. Betapa tidak, mereka diajak buka puasa bersama (bukber) oleh Wali Kota Madiun, Maidi di Balai Kota Madiun, Jumat (5/4/2024).
Menariknya lagi, Wali Kota berangkat dari kediamannya di Jalan Merpati menuju balai kota dibonceng salah seorang ojol. Bahkan tanpa pengawalan. Pun, saat berada dilampu merah juga berhenti menaati rambu.
Baca juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
‘’Saya sengaja order dan mencoba naik ojol. Ternyata cukup baik pelayanannya. Saat berkendara juga santun dan mengikuti aturan," kata Maidi.
Menurut Maidi, ojol memiliki peran dalam kemajuan Kota Madiun. Khususnya dalam bidang wisata dan pelayanan publik. Mulai antar-jemput wisatawan hingga menjadi agen informasi terkait kota ini bagi para pengunjung.
‘’Saya titip kepada driver ojol untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk pengunjung. Saya ingin mereka merasa memiliki kota ini,’’ tuturnya.
Dalam acara bukber, Maidi tampak membaur dengan para dirver ojol. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu pun tak segan menyantap hidangan buka puasa yang telah disediakan secara sederhana.
‘’Makannya nasi jotos, enak. Apa pun makanannya kalau bareng-bareng itu enak,’’ ujarnya.
Baca juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Tak hanya bukber, Maidi memberikan kesempatan bagi driver ojol untuk menyampaikan uneg-uneg mereka. Terutama kendala-kendala yang mungkin mereka hadapi ketika bekerja. Kemudian, dirembuk bersama untuk dicarikan solusinya.
‘’Ojol meminta pemda memberikan wadah atau program kesejahteraan bagi mereka. Insya Allah saya penuhi,’’ janji Maidi.
Bukan sekadar wacana belaka. Maidi mendaftarkan beberapa driver ojol yang ber-KTP Kota Madiun dalam program asuransi. Yakni, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (JKK-JKM).
Baca juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
‘’Driver ojol memiliki risiko saat bekerja. Harus dilindungi. Ketika masuk program JKK-JKM, iuran premi asuransi sepenuhnya dibiayai pemkot,’’ ungkapnya.
Maidi menambahkan, program JKK-JKM tidak hanya untuk menjamin kesejahteraan para driver ojol. Melainkan juga bagi keluarganya. Seandainya mereka meninggal saat bekerja, ahli waris bakal menerima santunan Rp 127 juta. Jika meninggal di rumah, lanjut dia, ahli waris peserta menerima Rp 42 juta.
‘’Bagaimana kalau driver tulang punggung keluarga. Mereka yang ditinggalkan (ahli waris,red) jangan ditinggal dengan kesusahan. Melainkan sebaliknya,’’ pungkasnya. adv
Editor : Redaksi