KOTA MALANG (Realita)- Pasca libur lebaran 2024 atau 1445 Hijriyah, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat halal-bihalal sekaligus meninjau pelayanan di Kantor Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Rabu (17/4/2024). Dalam kesempatan itu, Wahyu juga melakukan peninjauan ke Pasar Madyopuro.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian Pj. Wali Kota Malang dalam kunjungannya ini. Di antaranya adalah terkait harga kebutuhan pokok, drainase pasar, dan juga masalah penerangan pasar agar Pasar Madyopuro semakin representatif.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Masuk dalam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024
Wahyu mengatakan, dengan turun langsung ke lapangan, pihaknya dapat melihat langsung kondisi riil di Pasar Madyopuro, termasuk harga kebutuhan pokok pascalebaran.
"Melalui kegiatan ini semoga bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pasar ini tusinya banyak melekat di Diskopindag, saya ingin semua menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh semangat," terang Wahyu.
Terkait harga kebutuhan pokok di Pasar Madyopuro, Wahyu menyebutkan masih terkendali.
Baca juga: PJ Wali Kota Malang Aspresiasi Terobosan Wakaf Uang dari Badan Wakaf
“Harga kebutuhan pokok di Pasar Madyopuro saya survei masih terkendali dengan baik. Isyaallah dalam minggu-minggu ini juga akan kami cek kembali. Kalau nanti ada kenaikan yang terbilang tinggi tentunya akan dilakukan intervensi,” tegas Wahyu.
Di tempat yang sama, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, terkait dengan kondisi Pasar Madyopuro yang masih sering becek saat hujan turun, pihak Diskopindag sudah mengajukan anggaran untuk perbaikan drainase.
Baca juga: Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah, Pj Wali Kota: Gerakan Tekan dan Kendalikan Inflasi
Hal ini kata Eko, merupakan respon pemerintah untuk mengatasi keluhan masyarakat dan pedagang pasar.
"Sesuai petunjuk Pak Pj Wali Kota Malang, tahun ini perbaikan drainase Pasar Madyopuro akan dilakukan. Anggarannya dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Kota Malang tahun 2024 sekitar 200 juta rupiah," kata Eko. (pro/adv/mad)
Editor : Redaksi