GAZA- Kelompok Hezbollah Lebanon atau Hizbullah tidak ingin memperluas konfliknya dengan Israel, tetapi siap untuk melawan perang apa pun yang dipaksakan kepadanya, kata wakil pemimpinnya, Sheikh Naim Qassem, dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Sejauh ini, permusuhan di perbatasan Lebanon-Israel memang terus berkobar. Qassem menegaskan bahwa Hezbollah siap untuk berperang dan tidak akan membiarkan Israel mendapatkan kemenangan.
Baca juga: Hizbullah Serang Israel lagi, Dua Orang Tewas
Ia juga menambahkan bahwa setiap perluasan perang Israel di Lebanon akan disambut dengan kehancuran dan pengungsian di Israel.
"Jika Israel ingin berperang habis-habisan, kami siap untuk itu," ujarnya. Hezbollah yang bersekutu dengan Iran telah saling tembak dengan Israel selama delapan bulan terakhir, bersamaan dengan serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca juga: Teroris Israel Bunuh 28 Petugas Medis Lebanon
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang lebih luas dapat terjadi di antara kedua pihak yang bersenjata lengkap tersebut. Front Lebanon, kata Qassem, secara permanen terkait dengan Gaza. Mereka menggemakan sentimen serupa yang diungkapkan oleh pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, yang berulang kali menggambarkan dukungan kelompok itu untuk Gaza sebagai sesuatu yang final. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Kekerasan lintas batas meningkat dalam beberapa hari terakhir. Hezbollah mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan skuadron pesawat tak berawak untuk menyerang sebuah barak militer Israel untuk hari kedua berturut-turut, sebagai respon terhadap serangan mematikan Israel di Lebanon.
Sementara itu, sirene berbunyi di Israel utara. Permusuhan ini merupakan yang terburuk antara Israel dan Hezbollah sejak mereka berperang pada tahun 2006. Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan telah dipaksa meninggalkan rumah mereka. Kabinet perang Israel akan bertemu untuk membahas front utara, kata seorang pejabat Israel.
Baca juga: Taktik Gerilya Hizbullah Sukses Bunuh 8 Teroris Israel
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan pertempuran di bagian utara bukanlah realitas yang berkelanjutan. Ia menambahkan bahwa Israel berkomitmen untuk memastikan keamanan puluhan ribu warga Israel yang telah dievakuasi dari daerah tersebut dan memastikan mereka kembali ke rumah.pas
Editor : Redaksi