Bunuh Istri dan Putri Kandung, Yosep Hidayah Dituntut Seumur Hidup

realita.co
Yosef bersama putri yang ia bunuh sendiri. Foto: dok pribadi

SUBANG - Yosep Hidayah, terdakwa kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu alias Amel dituntut hukuman seumur hidup. Yosep diyakini terbukti melakukan pembunuhan terhadap istri dan anaknya itu.

Tuntutan terhadap Yosep dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) dalam siding yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Subang pada Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Sadis, Istri Hamil 6 Bulan Dahinya Malah Disulut Rokok Oleh Suaminya

"Terdakwa Yosep Hidayah telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap anak dan istrinya Amelia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini," ucap JPU Heli Muliawati di persidangan.

Heli menuturkan Yosep diyakini melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHAP Juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHAP Pidana sebagaimana dakwaan primer.

"Menjatuhkan pidana terhadap Yosep Hidayah pidana penjara seumur hidup dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan," ungkapnya.

Dalam tuntutannya, jaksa mengungkapkan hal memberatkan. Menurut jaksa Yosep melakukan aksinya secara sadis terhadap istri dan anaknya. Sedangkan, jaksa tak menemukan hal meringankan di diri Yosep hingga menjatuhkan pidana seumur hidup.

"Perbuatan terdakwa telah menimbulkan keresahan dan kegaduhan luas di masyarakat, hingga menjadi perhatian dan sorotan publik nasional. Terdakwa seharusnya menjadi pelindung utama bagi keluarga, bukan malah turut serta melakukan pembunuhan dengan keji bersama tersangka lainnya terhadap anak dan istrinya," tuturnya

Tak hanya itu, hal yang memberatkan terdakwa yang lainnya di antaranya terdakwa sampai saat ini tidak mengakui perbuatannya

Baca juga: Hanya Gegara Masalah Sepele, Pria Ini Bantai Istri dan Putrinya

"Terdakwa tidak mengakui perbuatannya dan berbelit-belit dalam memberikan keterangan kepada penyidik maupun saat persidangan," pungkasnya.

Sementara itu, Yosep menanggapi santai tuntutan Jaksa tersebut. Ia tetap menyatakan banyak kebohongan dalam persidangan.

"Kasus ini banyak rekayasa dan kebohongan, serta tuntutan terlalu dipaksakan tanpa bukti yang kuat, padahal fakta persidangan keterangan saksi berbeda dengan BAP, Kita tunggu minggu depan pledoi dari saya," ujar Yosep.

Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosep mengaku tidak kaget dengan tuntutan jaksa. Ia sudah menduga jika JPU akan menuntut hukuman ini.

Baca juga: Diduga ODGJ, Suami Lempar Istri ke Laut di Pelabuhan

"Tuntutan terlalu dipaksakan untuk menutupi penanganan kasus ini, padahal fakta persidangan dengan BAP berbeda. Jadi tuntutan ini hanya berdasarkan BAP tidak melihat bukti persidangan," ungkap Rohman.

Pihaknya tetap menghargai hal tersebut karena itu merupakan sudut pandang JPU. Namun akan melakukan pembelaan di sidang selanjutnya.

"Kami akan sampaikan pembelaan minggu depan berdasarkan fakta persidangan, dan saya optimis hakim akan adil memutus kasus ini berdasarkan fakta persidangan," pungkasnya.

Sidang kasus ini akan dilanjutkan Minggu depan, Kamis (11/7/2024) dengan agenda pembacaan pembelaan terdakwa terhadap tuntutan jaksa penuntut umum.ik

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru