BANDUNG- Profil Eman Sulaeman, hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Bandung yang memimpin sidang gugatan praperadilan Pegi Setiawan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon menjadi sorotan publik.
Dalam sidang putusan gugatan praperadilan, Senin (8/7/2024), Eman Sulaeman memberikan putusan yang dinilai sangat adil. Dia memutuskan status tersangka terhadap Pegi Setiawan oleh Polda Jabar tidak sah dan batal demi hukum.
Baca juga: Tiga Oknum Hakim Terjaring OTT, PN Surabaya Enggan Berikan Komentar
Karena itu, Polda Jabar harus segera menghentikan penyidikan terhadap Pegi.
"Mengadili mengabulkan praperadilan proses penetapan kepada pemohon atas nama Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah dan dibatalkan demi hukum," kata Eman Sulaeman, dalam putusan di PN Bandung, Senin (8/7/2024).
"Menyatakan tindakan termohon sebagai tersangka pembunuhan berencana adalah tidak sah dan tidak berdasarkan hukum. Menetapkan batal demi hukum.
Memerintahkan kepada termohon untuk menghentikan penyidikan kepada pemohon. Memerintahkan kepada termohon untuk melepaskan pemohon dan memulihkan harkat martabat seperti semula," ujar Eman.
Berikut profil lengkap hakim Eman Sulaeman:
Eman Sulaeman merupakan hakim di Pengadilan Negeri Bandung dengan pangkat Pembina Tingkat I IV/b.
Eman Sulaeman merupakan hakim yang bertugas di PN Bandung sejak 5 Juli 2021. Dia lahir di Karawang pada 10 April 1975 dan saat ini berusia 49 tahun.
Baca juga: Victor Sukarno Bachtiar Divonis Onslagh, PT Hitakara Melapor ke Bawas
Berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP), Eman diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Desember 2000 sehingga sudah mengabdi selama 24 tahun di bawah Mahkamah Agung (MA).
Pangkat atau golongan Eman saat ini Pembina Tingkat I IV/b. Dia menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Ilmu Hukum, Universitas Pasundan pada tahun 1999.
Karier Eman sebagai hakim dimulai di Pengadilan Agama (PA) Sumedang. Pada 29 Desember 2016 dia dilantik sebagai Wakil Ketua PN Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dia juga pernah bertugas di PA Indramayu dan sebagai Ketua PN Rote Ndao, NTT.
Pada 1 November 2019, Eman dipindahkan dan dilantik menjadi Ketua PN Wonosari, Gunung Kidul. Jabatan ini diembannya hingga 19 Juni 2021 sebelum akhirnya pindah ke PN Bandung.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK pada laporan 2 Januari 2024, Eman Sulaeman hanya memiliki kendaraan sepeda Honda Scoopy produksi tahun 2013 yang nilainya hanya Rp 6,5 juta.
Baca juga: Terancam Hukuman Seumur Hidup, Pegi: Saya Spontan Ngaku Tak Bersalah, Hati Saya Bergejolak
Dalam laporan LHKPN itu, Pria kelahiran Karawang pada 10 April 1975 itu tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 12,4 juta.
Selain itu, Eman Sulaeman yang bekerja di lembaga Mahkamah Agung (MA) Pengadilan Negeri Bandung ini memiliki sejumlah aset tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Pemalang dan Kota Bogor dengan nilai total mencapai Rp 720 juta.
Dalam Laporan LHKPN KPK itu, Eman Sulaeman tercatat memiliki utang sebesar Rp 480,4 juta. Sehingga total harta kekayaan Rp 294 juta.
Sebelumnya diberitakan, hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Bandung Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan Pegi Setiawan dan kuasa hukumnya dalam penetapan sebagai tersangka.bs
Editor : Redaksi