SURABAYA (Realita)- Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mengunggah sebuah video menyentuh di akun Instagram resminya @pn_surabaya. Video tersebut diposting empat hari yang lalu, bertepatan dengan hari penangkapan tiga hakim PN Surabaya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Dalam postingan videonya tersebut menampilkan latar belakang foto gedung PN Surabaya pada malam hari. Video tersebut bertuliskan: “PN Surabaya Kembali Berduka”, diiringi lagu berjudul Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki yang dinyanyikan oleh Iwan Fals.
Baca Juga: Tiga Oknum Hakim Terjaring OTT, PN Surabaya Enggan Berikan Komentar
Tidak ada pernyataan resmi yang disampaikan dalam video berdurasi singkat tersebut. Namun deskripsi yang menyertainya menggambarkan suasana emosional yang dibalut dengan tulisan puisi. Berikut tulisan deskripsi:
Satu Terluka, Semua Terasa Perih. Satu bagian tersakiti, seluruh jiwa merintih perih, Luka lama menganga, perihnya menjalar, Tak hanya bagi kami, tapi juga mereka yang percaya. Perih itu nyata, menyentuh setiap hati di sekeliling kami. Namun, dalam perih kami temukan kekuatan ,Dengan doa yang lirih, semangat yang tak padam, Kami akan bangkit, seperti fajar yang menyapu malam,Menyongsong perubahan, menghirup udara baru yang menyegarkan. Percayalah, pemulihan ini takkan lama, Pulihkan luka yang sempat menoreh rasa, Karena dari luka ini, kami bangkit kembali untuk tumbuh, Menjadi lebih kuat dan kembali tangguh.
Video tersebut juga dilengkapi dengan hashtag #koncopn, #maafkan, dan #bangkit, serta menandai akun resmi @humasmahkamahagung, @ditjenbadilum, dan @pengadilantinggisurabaya.
Sejak diunggah, video ini telah diputar sebanyak 16,3 ribu kali, menerima 319 like, 171 komentar, dan dibagikan sebanyak 100 kali. Namun postingan tersebut menuai banyak komentar yang mengkritik PN Surabaya.
Beberapa netizen banyak yang berkomentar negatif atas postingan video tersebut. “Kayak kehilangan pahlawan aja.. Ngaca bro,” tulis akun oom_doyan86. Sementara itu, akun indra_lawyer_official menyoroti masalah berulang dalam institusi tersebut dengan komentar, “Cocok sudah dengan judulnya ‘KEMBALI’ ???????????? BERARTI SUDAH BERKALI-KALI DAN GAK ADA PEMBENAHAN TENTANG PERMASALAHAN SUAP.”
Baca Juga: Terlibat Narkoba, Sanksi Pecat Menunggu Oknum ASN Pemkot Madiun
Komentar lain datang dari akun diditbale yang menyarankan agar seharusnya institusi bersyukur karena oknum penerima suap berhasil ditangkap. “Harusnya bersyukur oknum hakim yang terima suap tertangkap. Lha kok ini malah berduka????” tulis akun diditbale. “Plying victim” tulis akun blewok15 dalam postingan tersebut.
Di tengah banyaknya komentar negatif, namun juga terdapat netizen yang juga memberi dukungan positif kepada PN Surabaya. “Tetap semangat keluarga besar @pn_surabaya, masalah datang bersamaan dengan pembelajaran,” tulis akun muhammadfathoni31.
Dukungan lain datang dari akun eva_marg17 yang berharap para hakim tidak lagi mudah diintervensi oleh pihak-pihak tertentu. “semoga para hakimnya ga mau lagi dintervensi pihak manapun!!Supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi..Bila perlu laporkan pihak2 yang berusaha menyuap!” tulis akun eva_marg17.
Baca Juga: Victor Sukarno Bachtiar Divonis Onslagh, PT Hitakara Melapor ke Bawas
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga hakim PN Surabaya ditangkap petugas Pidsus Kejagung beberapa hari lalu. Selain menangkap tiga hakim, petugas juga menciduk satu advokat.
Tiga hakim dan satu advokat ditangkap atas kasus dugaan suap terkait sidang perkara tewasnya Dini Sera Afriyanti dengan terdakwa Gregorius Ronald Tannur. Dalam perkara tersebut, tiga hakim tersebut sempat menjatuhkan vonis bebas terhadap Ronald Tannur saat sidang digelar di PN Surabaya pada Juli 2024.ys
Editor : Redaksi